Operasional TPST Gedebage Belum Optimal, Baru 10 Persen

Operasional TPST Gedebage Belum Optimal, Baru 10 Persen
Lokasi tempat pengolahan sampah di kawasan Rancanumpang, Gedebage, Kota Bandung, Rabu(6/12). (Pandu Muslim/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Operasional tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Gedebage belum berjalan optimal. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menyebutkan, pengolahan baru berjalan pada angka di atas 10 persen. Belum optimal.

Alhasil, pengolahan di tempat itu bisa dikatakan molor dari target pertama, yakni mulai beroperasi pada awal Desember 2023. Lantaran menurutnya, kemungkinan operasional 100 persen terjadi justru pada akhir bulan ini.

Ema merincikan, selain persiapan biopon tersebut, pihaknya masih menyoroti betonisasi terhadap beberapa titik dan penutupan celah-celah yang bisa menyebabkan hama masuk ke area TPST.

Baca Juga:Ribuan Barang Ilegal di Bandung Raya Berhasil Dimusnahkan, Bea Cukai Sebut Rokok Paling BanyakPanwaslu Siap Mengawasi Helatan Kampanye Pemilu 2024 di Bojongsoang

“Itu memerlukan waktu satu minggu. Operasional mungkin besok lusa sudah bisa. Jangan sampai ada akses burung dan tikus,” tuturnya.

Dia menjelaskan bahwa kedua hama tersebut bisa mengancam pengolahan sampah di TPST Gedebage, khususnya pengolahan yang mengandalkan bakteri maggot.

Diketahui, Pemkot Bandung menyediakan sarana dan prasaran penunjang TPST Gedebage, yakni 6 mesin gibrik untuk pengolahan sampah. Serta ada sekitar 175 biopon yang sudah dibangun.

Metode pengolahan sampah organik di TPST Gedebage bakal menggunakan magotisasi. Sementara sampah berjenis anorganik, rencananya dibawa ke Lawe untuk diolah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel). Target sampah yang diolah 60 ton. (zar)

0 Komentar