Naskah Khutbah Jum’at Tentang Meraih Hikmah Ketika Sakit 

نِعْمَتَانِ ‌مَغْبُونٌ ‌فِيهِمَا ‌كَثِيرٌ ‌مِنَ ‌النَّاسِ: ‌الصِّحَّةُ ‌وَالْفَرَاغُ

“Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Jika kesehatan begitu berharga, lantas kenapa Allah menurunkan penyakit kepada seorang hamba? Apa hikmah yang bisa diraih dan bagaimana menyikapinya?

Ketika sakit melanda seorang muslim, maka dia meyakini bahwa sakit yang diderita adalah cobaan untuk mengujinya. Apakah dia sabar dan ridha terhadap takdir sehingga kelak menjadi tabungan pahala baginya, atau dia berkeluh kesah dan putus asa dari rahmat Allah?

Baca juga :  Naskah Khutbah Jumat Tentang Berbakti Kepada Orang Tua

Sakit yang menimpa seorang muslim bukanlah dalil dari kemarahan Allah, bukan siksaan ataupun deraan dari Allah atas orang sakit. Namun itu adalah ujian baginya. Sebab Allah adalah Dzat Yang Maha Penyayang atas hamba-Nya melebihi kasih sayang ibu kepada anaknya.

‌لَلَّهُ ‌أَرْحَمُ ‌بِعِبَادِهِ ‌مِنْ ‌هَذِهِ ‌بِوَلَدِهَا

“Sungguh, kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya melebihi kasih sayang perempuan itu terhadap anaknya.” (HR.Muslim)

Maka mari senantiasa berbaik sangka ketika sedang sakit! Karena sesungguhnya Allah menguji dengan penyakit untuk menjadikan manusia lebih dekat dengan-Nya bukan menimpakan azab, namun untuk mensucikan kita dari dosa-dosa.

Dhuyufurrahman Tamu Undangan Allah Yang Berbahagia.

Oleh sebab itu para ulama menyingkap beberapa hikmah sakit ketika melanda seorang muslim, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, Sakit Adalah Ujian Sebagai Alamat Cinta Allah Kepada Hamba.

Ketahuilah! Bahwa sakit yang Allah berikan kepada seseorang adalah tanda serta alamat kecintaan Allah kepadanya.

إِنَّ ‌عِظَمَ ‌الجَزَاءِ ‌مَعَ ‌عِظَمِ ‌البَلَاءِ، ‌وَإِنَّ ‌اللَّهَ ‌إِذَا ‌أَحَبَّ ‌قَوْمًا ‌ابْتَلَاهُمْ، ‌فَمَنْ ‌رَضِيَ ‌فَلَهُ ‌الرِّضَا، ‌وَمَنْ ‌سَخِطَ ‌فَلَهُ ‌السَّخَطُ

“Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allah cinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka, barangsiapa yang ridha maka baginya keridhaan Allah, namun barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan Allah.” (HR. Tirmidzi)

Maka perhatikanlah perjalan kisah para nabi dan rasul, mereka adalah orang yang paling berat ujiannya, namun bukankah mereka adalah para kekasih Allah? Sungguh mereka adalah suri teladan baik dalam segala hal.

Kedua, Sakit Dapat Menjadi Penghapus Dosa Seorang Hamba.

Di antara indikasi lain Allah itu cinta kepada seorang hamba adalah Allah menyegerakan balasan keburukan di dunia. Tentunya hal tersebut menjadi kafarat penghapus dosa, sehingga kelak seseorang tersebut menghadap Allah dalam keadaan telah suci dari dosa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan