JABAR EKSPRES – Penanganan masalah sampah dari sumber tingkat kewilayahan sedang diupayakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Diantaranya, melalui metode pengolahan sampah organik Kang Empos (Karung, Ember, dan Kompos).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan, ember dan karung tersebut nantinya akan diberikan pada 20 persen penduduk yang membutuhkan, per kelurahan. Menurutnya, sekira 90 persen warga telah menerima itu.
“Saya yakin itu tepat sasaran. Karena yang mengetahui siapa yang paling membutuhkan kan RT dan RW,” ungkap Ema saat diwawancara usai kegiatan sosialisasi dan pemberian Kang Empos di GOR C-Tra Arena, Kota Bandung, Kamis (30/11).
”Nah dengan adanya daya dukung sarana ini, sekarang diberikan edukasi oleh ahlinya. Karena yang menciptakan Kang Empos ini Pak Gun-Gun Saptari. Jadi (edukasi) oleh yang langsung menciptakan supaya ini efektif,” tambahnya.
BACA JUGA: Kampanye di Bandung, Anies Obral Janji KPR Mudah dan Sumbar Tutup Alexis
Ema menjelaskan, pengadaan barang tersebut pun bagian dari amanat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Bahwa di didalamnya ada anggaran sekira Rp31,9 miliar. Pihaknya mengambil beberapa persen dari anggaran tersebut.
Diperuntukkan guna dukungan atau bantuan sarana-prasarana. “Berupa ember, karung, termasuk juga pembangunan hangar-hangar untuk magotisasi di seluruh kelurahan, se-Kota Bandung,” jelasnya.
“Yang jelas harus habis tahun ini (dananya). Karena itu kan APBDP. Itu dananya ada di masing-masing kecamatan. KPA,” ujar Ema.
Diketahui, Kang Empos merupakan salah satu metode pengolahan sampah organik. Metode ini tidak memerlukan tempat yang luas dan hasil pengolahan itupun dapat dimanfaatkan menjadi media tanam.