JABAR EKSPRES – Harga cabai merah di sejumlah wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus melambung hingga mencapai Rp100.000 per kilogram.
Pantauan di Pasar Tradisional Tagog Padalarang, Rabu, 29 November 2023, harga cabai merah Rp110.000 per kilogram. Sementara untuk cabai lokal Rp100.000 per kilogram cabai dari Jawa.
Menurut pedagang, kenaikan dipicu oleh minimnya pasokan dari sentra penghasil cabai luar Pulau Jawa. Sejak 5 hari sebelumnya, harga cabai pun terus berangsur naik.
“Harga normalnya Rp60.000/kg. Sejak beberapa hari terakhir terus alami kenaikam sampai pada harga Rp100.000/kg,” ujar Enung (51) salah seorang pedagang saat ditemui wartawan, Rabu, 29 November 2023.
Ia mengatakan, harga cabai yang terus mengalami kenaikan diantaranya, cengek domba dijual Rp100.000/kg kemudian cabai tanjung harga jualnya Rp100.000/kg, sementara cabai merah keriting dijual Rp80.000/kg dari asalnya Rp70.000/kg.
BACA JUGA: Ratusan Warga Buru Sembako di Gerakan Pangan Murah
Akibat kenaikan harga itu, kata Enung, daya beli masyarakat, terutama dari konsumen tetap seperti rumah makan, menurun.
“Mereka mengurangi pembelian ke para pedagang cabai di pasar. Jadi kami enggak berani pasok cabai banyak-banyak,” katanya.
“Angka penjualan cabai pun merosot hingga 50 persen. Kepengen harganya ya stabil lagi aja,” tandasnya.
Hal serupa diungkapkan seorang penjual sayuran, Sumiyati (47) mengaku kenaikan harga-harga sayuran terutama jenis-jenis cabai sudah terjadi lebih dari dua pekan.
Dirinya juga enggan menyediakan stok terlalu banyak karena khawatirnya barang tidak laku dan busuk. Apalagi dengan kondisi cuaca ekstrem yang hujan terus menerus, komoditas sayuran terutama cabai akan cepat membusuk.
“Sekarang paling yang biasa beli satu kilo beli seperempat, atau yang biasa beli seperempat jadi satu ons. Makanya kalau normal sehari bisa habis 7 kg sekarang punya stok 4 kg belum tentu habis,” ungkapnya.
Sedangkan untuk harga beras saat ini yang termurah dijual Rp12.800/kg dan yang termahal Rp14.500/kg. Harga itu sudah mengalami kenaikan sejak beberapa bulan dan belum mengalami penurunan. Akibatnya, pedagang juga mengurangi stok di toko karena jumlah pembeli juga mengalami penurunan, dari asalnya 3 ton jadi hanya 1 ton.