JABAR EKSPRES – Jelang akhir tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) telah menyelenggarakan Operasi Pasar Murah (OPM) bersubsidi sebanyak lima kali, dengan penyaluran 65,291 paket bahan pokok makanan.
Kepala Disdagin Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah, mengatakan bahwa OPM ini telah bekerjasama dengan Bulog Cabang Bandung dan bertujuan untuk menekan laju inflasi di wilayah Kabupaten Bandung.
“Ini adalah pelaksanaan OPM yang kelima kalinya, mencakup seluruh 31 kecamatan. Alhamdulillah, kegiatan ini telah membantu menyediakan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) dan memastikan stabilitas harga,” ujar Dicky dalam keterangan resminya, Senin (27/11/2023).
BACA JUGA: Biaya PPL Siswa SMPN 1 Rancaekek Bandung Ramai Dibicarakan, Ketua Komite Sekolah Klaim Tak Ada Kekisruhan
Dicky menambahkan, untuk OPM terakhir di tahun 2023 diadakan di Kecamatan Bojongsoang dan Cileunyi, dengan penyaluran 4,617 paket kepokmas.
“Dan dilanjutkan ke kecamatan terakhir di Nagreg dan Kecamatan Pameungpeuk,” katanya.
Selain bertujuan untuk menekan inflasi dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, kata dia OPM ini juga dimaksudkan untuk membangun cadangan pangan, menangani kasus stunting, dan mengatasi kemiskinan ekstrem.
BACA JUGA: Geger! Temuan Jenazah Bayi Tersangkut di Saluran Air Ciwidey, Diduga Dibuang Setelah Lahir
Adapun dalam setiap paketnya berisi tiga komoditas, termasuk beras premium 5 kg, gula pasir 3 kg, dan minyak goreng 3 kg.
“Setiap paket menerima subsidi sebesar Rp95.000 dari Pemkab Bandung, sehingga masyarakat hanya perlu membayar Rp76.000, dibandingkan harga normal Bulog sebesar Rp160.000,” jelasnya.
Dicky pun berharap penerima manfaat OPM dapat dipilih dengan tepat, dengan mengandalkan data warga miskin dan miskin ekstrem dari desa.
“Sasaran penerima manfaatnya kami serahkan ke pemerintahan desa, bekerjasama dengan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) untuk pendataan,” pungkasnya.