JABAR EKSPRES – Aktivis Kota Banjar Awal Muzaki menanggapi mangkraknya Banjar Water Park (BWP) dan The Mummy sebagai wahana masyarakat Kota Banjar yang digadang-gadang dapat mendongkrak aspek wisata dan perekonomian. Bahkan harapan besarnya, Banjar Water Park dapat menjadi ikon Kota Banjar. Namun hal itu tak sesuai dengan ekspektasi.
“Pasalnya seringkali terkendala dengan adanya stagnasi oleh pihak investor, mestinya ketika suatu mega proyek investasi sebagai simultan pergerakan ekonomi daerah mengalami stagnasi. Maka peran pemerintahan harus sigap dan tanggap serta jika perlu memiliki langkah tegas apakah proyek BWP atau The Mummy ini berlanjut atau tidak. Pemerintah Daerah seharusnya memiliki sejumlah alternatif bagaimana kemudian proyek ini bisa berlanjut semata agar terjadi sebuah perputaran ekonomi di tengah masyarakat,” ujar Awal Muzaki, Minggu 26 November 2023.
Baca juga: 8 Fraksi DPRD KBB Desak Pj Bupati Bandung Barat Evaluasi Kepala Bapelitbangda
Terkait persoalan yang saat ini terjadi, kata Awal Muzaki, Pemkot harus bersikap tegas pada investor yang kurang berkomitmen. Pemerintahan pun harus melacak sejumlah faktor penghambat yang mengakibatkan investor enggan meneruskan proyek wisata tersebut.
“Saya berkeyakinan, jauh sebelum investor meneken kontrak kerja sama dengan pemerintahan, investor pun memiliki sejumlah analisis peluang keuntungan baik investor ataupun pemerintah sebagai bahan potensi pendapatan,” sambungnya.
Pihaknya turut mendorong kepada Pemkot baik eksekutif maupun legislatif agar memiliki tekad untuk melacak sejumlah faktor penghambat pembangunan proyek yang ada di Kota Banjar.
“Pemkot pun harus memiliki kesadaran dan format berpikir yang inovatif. Bagaimana pemerintahan mampu menciptakan potensi perputaran perekonomian yang dapat dirasakan baik sebagai pendapatan asli daerah maupun oleh rakyat Banjar,” kata Awal Muzaki.
Sebelumnya, Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah Kota Banjar Tatang Nugraha menjelaskan bahwa pihaknya sudah melayangkan surat teguran kedua kepada pihak investor. Pasalnya, tak ada kejelasan dan kelanjutan terkait pengelolaan Banjar Water Park (BWP).
“Kami sudah melayangkan surat teguran yang kedua. Pertimbangannya karena keberlanjutan pengelolaan BWP oleh pihak ketiga (investor) stagnan,” kata Tatang Nugraha saat di temui baru-baru ini di ruang kerjanya.