“Kalau udara sih enak sejuk, apalagi kalau senja gitu,” tuturnya.
BACA JUGA: Angka HIV/AIDS Kota Bandung Melonjak, Begini Tanggapan DPPKB
Dirinya pun berharap, agar ke depannya tempat itu bisa dikelola lebih baik. Terlebih dengan adanya pohon bunga Flamboyan.
“Mungkin untuk harapan ke depannya, kalau semakin viral, (lebih) dijaga lagi kondisinya dan sampahnya jangan buang sembarangan ya,” terangnya
Hal senada disampaikan oleh Farel Salsabila (24), seorang warga asal Kota Bandung, yang mengatakan tak menyesal datang ke area mekarnya pohon bunga Flamboyan tersebut.
“Sebenarnya saya sudah dua kali datang ke sini. Bedanya mungkin, di suasananya. Karena dulu belum mekar, sekarang bunganya sudah mekar,” kata dia.
Farel menambahkan, pada saat pertama ke lokasi sekitar dua bulan yang lalu, pohon yang berada di tempat itu masih belum mekar.
“Pertama kali ke sini masih ijo-ijo, terus lebih gersang. Kalau sekarang lebih adem. Mungkin cuacanya juga ngaruh,” katanya.
Farel menjelaskan, meski berada di lokasi IPAL, dirinya tidak mencium bau yang menyengat. Bahkan menurutnya, adanya pohon bunga Flamboyan atau Semarak Api, pemandangan menjadi indah.
“Meskipun kondisinya di IPAL tadi, tidak terlalu bau. Enak buat healing kalau kata anak-anak sekarang mah. Tadi juga di sini udah foto-foto, video, terus ngobrol deep talk gitu lah, enak disini,” terangnya. (Agi)