Koordinator aksi, Junaidi Adi Putra menyampaikan, aksi Parung Panjang Bersatu tersebut sebagai bentuk kekecewaan masyarakat.
“Ini bentuk dari kekecewaan masyarakat kecamatan Parung Panjang, Rumpin, Gunung Sindur, dan sekitarnya, terkait jam operasional truk tambang,” kata Junaidi kepada media.
Tak hanya itu, masyarakat juga meminta pemerintah kabupaten Bogor untuk segera merespon aduan warga.
“Respon masyarakat harusnya cepat ditanggapi oleh pemerintah daerah dan Dishub. Persoalan ini sudah sering diadukan, tapi responnya lambat, bahkan tidak direspon sama sekali,” tutupnya. (SFR)