Perda Pemajuan Budaya di Kota Bandung, Ketua Damas Kritisi Hal Ini

JABAR EKSPRES, BANDUNG – Ketua Daya Mahasiswa Sunda (Damas) Kota Bandung Taufik Hidayat mengatakan, untuk menciptakan pelestarian budaya harus ada keterlibatan seluruh lapisan masyarakat di Kota Bandung.

“Terkait dengan perkembangan kondisi budaya di Kota Bandung saat ini, menurut saya, budaya ini menjadi salah satu modal atau daya tarik bagi kepariwisataan di Kota Bandung itu sendiri,” pungkas Taufik saat dihubungi wartawan Jabar Ekspres pada Rabu, 22 November 2023.

Menurut Taufik, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga sudah melakukan berbagai upaya untuk terus melestarikan kebudayaan melalui pembentukan Perda-Perda dan sebagainya. Namun di sisi lain, masyarakat yang notabene seharusnya menjadi pelaku budaya itu sendiri, kini sudah mulai mengalami penurunan minat.

Baca juga: Bupati Bandung Targetkan Nol Persen Kemiskinan Ekstrem di 2024

Menurunnya pemahaman terhadap esensi budaya, akan membuat lunturnya rasa kebanggaan dan rasa memiliki, sehingga lambat laun akan ditinggalkan.

“Selain itu, faktor lain mungkin karena Kota Bandung ini, kota yang plural, banyak pendatang juga dari berbagai daerah sehingga pluralisme ini menjadi salah satu faktor,” tegas Taufik.

Penurunan penggunaan Bahasa Sunda di Kota Bandung oleh kalangan anak muda, menjadi tolak ukur mengenai adanya polemik kebudayaan yang kompleks.

“Salah satu contoh, penggunaan Bahasa Sunda di Kota Bandung. Saat ini, sedikit sekali anak-anak di Kota Bandung yang digunakan dalam kesehariannya,” ucap Taufik.

Kemungkinan besar, hal tersebut bisa terjadi karena kurangnya penggunaan Bahasa Sunda yang digunakan dalam kehidupan sehari-sehari. Terutama, saat berinteraksi dalam masa kanak-kanak.

“Padahal menurut saya, bahasa ini sangat fundamental, sangat penting terkait dengan kebudayaan,” sambungnya.

“Lalu apakah Perda pemajuan kebudayaan itu efektif? Saya pikir ini masih berproses ya. Saya pikir Perda tersebut juga sudah cukup bagus, tinggal bagaimana implementasinya di masyarakat. Kadang itu perlu pengawasan juga. Perlu juga upaya dari berbagai pihak,” pungkasnya.

Taufik menyatakan, perlu ada sinergitas dari berbagai elemen, mulai dari pemerintah, akademisi, komunitas budaya yang juga yang ada di Kota Bandung, hingga turun ke masyarakat dalam rangka upaya pelestarian kebudayaan. (ped)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan