JABAR EKSPRES – Penyandang disabilitas tetap memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan dan melatih keterampilan. Itulah salah satu semangat yang diemban Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Putri Kota Bandung.
LKP yang berada di Jalan Ir. H. Djuanda 374 itupun cukup terbuka untuk menerima siswa-siswi disabilitas yang hendak belajar dan melatih keterampilan. Salah satunya adalah Intan. Perempuan asal Bandung yang memiliki kondisi tunarungu. Meski memiliki keterbatasan dibanding perempuan lainnya, namun semangatnya dalam belajar membatik tidak kalah.
Hasilnya, ia pun mampu menciptakan karya kain batik yang cukup keren dan laku di pasaran. “Dia (Intan.red) sudah kursus sejak 2020 lalu di tempat kami,” terang Ketua LKP Putri Dede Kurniasih kepada Jabar Ekspres, Selasa, 21 November 2023.
BACA JUGA: Kebakaran Toko Elektronik di Banceuy Bandung, Diduga Akibat Korsleting Listrik?
Dede melanjutkan, Intan hanyalah satu dari sejumlah penyandang disabilitas yang belajar di LKP Putri. Biasanya setiap tahun ada 20 peserta pelatihan yang belajar ditempatnya. “Kami hadir sejak 2018, tiap tahun itu biasanya ada 20 peserta yang disabilitas,” sambungnya.
Dede menceritakan, di LKP miliknya terbuka untuk umum. Artinya tidak dikhususkan bagi penyandang disabilitas. Namun bagi Dede menjadi pengajar atau pelatih penyandang disabilitas adalah sesuatu yang istimewa.
Baginya tidak hanya sekedar kegiatan melatih, tapi perlu memberikan hati kepada para peserta didik. Karena memang butuh kesabaran tersendiri dibanding yang lain. “Melatihnya juga perlu menaruh hati ke mereka. Jadi jiwa kami juga bersama mereka,” katanya.
BACA JUGA: BGS 2023 Berakhir, Berkah Nyata bagi Kota Bandung dan Pelaku Usaha
Dede melanjutkan, dirinya cukup senang dengan kesempatan itu. Baginya itu sebagai anugrah dan pengingat agar senantiasa bersyukur terhadap kondisi yang ada. Bahkan Dede juga sering meneteskan air mata ketika para peserta disabilitas itu telah purna dalam pelatihan dan meninggalkan LKP. “Saya masih bersyukur karena sempurna,” cetusnya.
Di LKP itu juga telah dilengkapi para pengajar yang khusus dan mampu menyesuaikan dengan bahasa dan karakter para disabilitas. Itu untuk menunjang dan memudahkan proses pelatihan.