Fakta Rumah Sakit Al Shifa yang Disebut-sebut Markas Besar Hamas oleh Israel

Fakta Rumah Sakit Al Shifa yang Disebut-sebut Markas Besar Hamas oleh Israel
Bayi prematur dalam inkubator di Rumah Sakit Al Shifa, Gaza (Al Jazeera/Mohammed Salem[Reuters])
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Tentara Israel menginvasi Rumah Sakit (RS) Al Shifa di Gaza pada Rabu, 15 November 2023, lalu. Dr Ahmad Mokhallalati, dokter bedah di Al Shifa, mengatakan bahwa dirinya dapat mendengar suara tembakan dari berbagai arah.

Sekitar 650 pasien menetap di Rumah Sakit tersebut. Termasuk 100 pasien yang berada dalam kondisi kritis. Ada sekitar 2.000 hingga 3.000 warga Palestina yang mengungsi di Rumah Sakit Al Shifa. Ditambah dengan 700 staf medis yang juga berada di sana.

Ada sebanyak 36 bayi prematur yang terpaksa dilepaskan dari inkubator, karena tabung-tabung yang menyuplai oksigen untuk mereka telah dihancurkan oleh Israel. Tiga bayi lainnya dikabarkan telah meninggal dunia.

Baca Juga:Tak Terkalahkan, Pebalap Astra Honda Kembali Raih Kemenangan di IATC 2023Tingkatkan Kapasitas Kinerja, Pemdes Ciadeg Study Banding di Yogyakarta

“Prajurit Israel telah mencoba membunuh siapapun yang bergerak di dalam (Rumah Sakit Al Shifa). Tidak ada yang melakukan apapun. Kami tidak memiliki perlawanan semacam apapun di dalam Rumah Sakit,” papar seorang jurnalis, Jihad Abu Shanab.

Fakta Tentang Rumah Sakit Al Shifa di Gaza

Sebelumnya, Israel Defense Force (IDF), julukkan untuk prajurit Israel, telah menyebutkan bahwa Rumah Sakit Al Shifa di Gaza adalah markas besar milik Hamas. Mereka menyebutkan bahwa di bawah bangunan rumah sakit, terdapat sebuah terowongan panjang untuk kegiatan militer Hamas.

Namun, sejauh ini belum ada bukti konkrit mengenai bahwa Al Shifa digunakan oleh militan Hamas untuk kebutuhan militer. Sekarang, Israel mengatakan bahwa tidak terdapat indikasi apapun mengenai tawanan di dalam rumah sakit tersebut.

0 Komentar