JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berkolaborasi dengan Asosiasi Bank Sampah Indonesia (Asobsi) dan CCEP Indonesia kembali menggelar pelatihan peningkatan kapasitas dalam bidang literasi keuangan dan media sosial pengurus bank sampah pada Sabtu, 18 November 2023.
Sedikitnya ada 75 pengurus bank sampah se-Kota Bogor mengikuti pelatihan yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Bogor tersebut. Kegiatan ini diapresiasi Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim yang hadir membuka acara pelatihan.
“Kota Bogor membutuhkan sebanyak mungkin bank sampah yang bisa menunjang reduksi sampah yang masuk ke TPA,” kata Dedie A. Rachim usai menghadiri kegiatan tersebut.
Baca juga: Gelar Festival eNTeTe di Bogor, Ribuan Warga NTT Kompak Promosikan Ragam Budaya
Sebab menurutnya, lahan TPA Galuga seluas 38 hektar yang dimiliki Kota Bogor lambat laun akan habis akibat timbunan sampah yang semakin hari semakin banyak.
Untuk itu, sambung Dedie, partisipasi masyarakat dalam hal sampah direpresentasikan dengan kepedulian dan pendirian bank-bank sampah yang tersebar di masing-masing wilayah.
“Bank sampah ini biasanya melibatkan tokoh masyarakat sekitar yang peduli terhadap lingkungan,” tuturnya.
Dirinya berharap, dengan tumbuh dan terkelolanya bank sampah penyematan Adipura yang sudah berhasil diraih Pemkot Bogor pada tahun ini dapat terus dipertahankan di tahun depan.
Mengingat penghargaan Adipura ini menjadi salah satu faktor penilai pengelolaan sampah dari sisi hulu dan hilir dikelola dengan baik.
“Ada beberapa TPS 3R dan bank sampah yang memiliki sirkuler ekonomi yang bagus. Dengan pelatihan ini diharapkan adanya saling tukar informasi dan pengetahuan yang cukup terkait bagaimana mengelola sampah yang kemudian menghasilkan pendapatan yang maksimal,” jelas Dedie.
Kepala DLH Kota Bogor, Denni Wismanto menambahkan, dalam hal kebijakan strategi daerah tertuang kewajiban pengurangan sampah dari sumbernya.
Salah satunya dengan mengembangkan bank sampah, karena sampah-sampah tidak langsung dibuang ke TPA melainkan dipilah dan masuk ke bank sampah untuk didaur ulang atau recycle.
“Harapan kami, sampah residu yang masuk ke TPA semakin sedikit sehingga target kebijakan strategi nasional 30 persen pengurangan sampah bisa kita capai,” ujarnya.