JABAR EKSPRES – Penanganan sampah masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Padahal sejumlah langkah terus diupayakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Upaya itu menurut pemkot kurang maksimal lantaran tak ada kesadaran masyarakat.
Senada dengan klaim tersebut, seorang pakar sampah dari Unisba, Mohamad Satori menyebut bahwa kebiasan untuk pilah sampah dari rumah belum dilakukan secara konsisten oleh masyarakat. Termasuk mengolah sampah mandiri.
“Tentu kita harus mengubah cara kita. Satu yang perlu dimulai adalah melakukan pemilahan sampah di rumah,” kata Satori kepada wartawan di Bandung, Jumat, 17 November 2023.
BACA JUGA: TPS Gedebage Ditargetkan Rampung Akhir Bulan Ini, Pemkot Siapkan 10 Mesin Pengolahan
Satori menuturkan, kondisi saat ini sebagai momentum yang mesti dimanfaatkan masyarakat untuk ubah kebiasaan. Bukan hanya mengandalkan sistem penanganan yang keliru: kumpul dan buang.
“Tentunya ini harus dijadikan hikmah bahwa sesungguhnya selama ini pengolahan sampah kita masih kurang baik. Karena sistemnya masih kumpul-buang dan bergantung ke TPA,” tutur Satori.
“Terkait sampah Kota Bandung yang saat ini sedang tidak baik baik saja. Kita yang selama ini tidak pernah memilah, harus membiasakan diri (memilah),” tambahnya.
BACA JUGA: Diguyur Hujan Besar, 7 Kejadian Bencana Terjadi Dalam Sehari di KBB
Terkait pengolahan, dirinya menjelaskan, ada beragam pilihan yang bisa dilakukan masyarakat. Di antaranya pengolahan sampah organik yang diubah menjadi kompos. Bahkan hasil olahan tersebut bisa menjadi barang bernilai.
“Salah satu implementasi pengolahan sampah organik tentu bisa dimanfaatkan untuk urban farming. Di sini, Kadis DKPP sudah menginisiasi program ini,” jelasnya.
“Bila ini kita masifkan, InsyaAllah secara perlahan sampah akan menjadi berkah,” pungkasnya. (Zar)