Dampak Boikot Produk Israel di Pasar: Penjualan Aman, Distributor Ketar Ketir

JABAR EKSPRES – Dampak dari aksi boikot produk terafiliasi Israel terasa cukup kuat di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi. Para pedagang mengatakan, bahwa kini konsumen mulai beralih ke produk lokal untuk menanggapi kesadaran masyarakat terhadap isu Palestina.

Aceng Kurniawan (61), seorang pedagang grosir di Pasar Atas Baru, menyatakan bahwa sejak keluarnya fatwa MUI tentang haram hukumnya membeli produk Israel, terjadi perubahan dalam penjualan. Dengana adanya pergeseran jenis produk yang dibeli oleh konsumen.

“Cuman ada pengaruh dikit. Seperti peralihan dari Sunlight ke Mama Lemon, dari Royco ke Masako. Tapi, untuk pengaruh secara drastis ya belum (ada),” ucapnya kepada Jabar Ekspres di Zona 3 Pasar Atas Baru, Jumat, 17 November 2023.

Menurutnya, perubahan penjualan mencuat dengan konsumen beralih ke produk lokal. Namun, kata Aceng, pihak distributor lebih terdampak dibanding pedagang di pasar.

“Pasar Atas InsyaAllah masih kondusif (penjualannya). Kalau dari distributor memang ada penurunan sebesar 50 persen. Mungkin itu juga untuk ritel yang besar. Soalnya kalau pedagang di pasar ngambilnya dikit,” paparnya.

BACA JUGA: Membeli Produk Pro-Israel, Sama Halnya Tolong Menolong dalam Maksiat

Dia juga mengatakan, pemboikotan tersebut tidak berdampak signifikan pada penjualan produk terafiliasi. Karena menurutnya, masih terjadi peralihan konsumen ke produk alternatif yang tersedia.

” Di sini masih ada produknya, harganya juga tidak terlalu turun dan kita kalau diboikot juga tidak terlalu berpengaruh. Soalnya kita ada produk peralihannya (produk penggantinya). Yang disesalkan, adalah fatwa haram itu. Kita bisa bantu Palestina dengan doa, uang, tenaga, dan pikiran,” terangnya.

Di tempat yang sama, Andri (46), seorang pedagang grosir lainnya, mengatakan bahwa penjualan produk terafiliasi Israel, terutama produksi Unilever, mengalami penurunan yang cukup tinggi. Pembeli cenderung memilih produk lokal sebagai alternatif.

“Ngaruh sih. Apalagi produk Unilever. Misalnya juga kaya Royco, biasanya (ambil) 11 karton, sekarang jadi 2 karton. Ada penurunan. Namun, masyarakat terkadang masih belum tahu. mereka sudah beralih dari Royco ke Masako tapi masih beli Sunlight,” terang Andri.

Andri juga menjelaskan, peran distributor semakin menurun karena permintaan barang juga ikut turun. Dia menyebutkan, biasanya pengiriman barang bisa melibatkan sampai 5 mobil, kini terhenti.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan