Mengukur Kesigapan Pemkot Bandung Hadapi Banjir Tahunan

“(Sementara, red) yang tujuh titik itu kurang dari 30 cm dan kurang dari satu jam. Itulah yang akan terus diupayakan, di-treatment,” jelasnya.

Bersamaan, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi, merinci wilayah yang masuk kategori banjir merupakan lokasi dengan genangan air setinggi 60 meter dan lebih dari satu jam surut. Ada lima lokasi yang termasuk ke dalam kategori banjir tersebut.

“Tahun ini sedang diupayakan (penanganan). Ada wilayah Cibaduyut, Pasirkoja, Leuwipanjang, Margahayu, dan Citarup,” rincinya.

Apabila diurutkan daerah yang paling sulit tertangani, Didi menuturkan berada di wilayah Gedebage, Cibaduyut, dan terakhir masalah banjir di kawasan Citarip. Segala upayakan dilakukan Pemkot Bandung mengantisipasi banjir tersebut.

“Sekarang pilihan besarnya soal (persiapan) pompa dan kolam retensi. Ini bertahap karena dengan anggaran yang ada,” tandasnya.

Adapun terkait perbaikan drainase, dia menjelaskan bahwa saluran yang tengah diperbaiki salah satunya di wilayah Andir. “Pasar Andir itu sedang kami operasikan salurannya. Mudah-mudahan (aman),” ucap Didi.

BACA JUGA: Jelang Nataru Sejumlah Bahan Pangan di Kota Bandung Mulai Naik

Masalah Sampah di Tengah Musim Penghujan

Pemkot Bandung tak lupa memperhatikan pekerjaan rumah yang berbentuk timbulan sampah. Hal ini bakal memperparah persoalan banjir yang sering terjadi tiap tahunnya. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menyebut, masalah ini prioritas penanganan dalam waktu dekat.

Di samping tempat penampungan sementara (TPS) yang overload dan sampah-sampah yang berceceran di ruas jalan, kedua hal itu menurutnya termasuk masalah yang mesti segera diselesaikan menjelang musim penghujan.

“Jangan sampai nanti sudah numpuk di jalan, kena air hujan, terus terbawa. Kabayang ya itu sampah berserakan berantakan kemana-mana,” tutur Ema kepada wartawan, Selasa, 14 November 2023, kemarin.

“Itu jangan sampai terjadi ya karena akan merubah wajah kita ya, terdegradasi (estetika kota),” lanjutnya.

Sementara Kepala DSDABM Kota Bandung, Didi Ruswandi membenarkan soal persoalan sampah yang memperparah potensi terjadinya banjir. Pihaknya pun hingga saat ini terus melakukan pengangkutan limbah itu yang mencemari sungai.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan