JABAR EKSPRES – Berikut 4 daftar sampo produk lokal Indonesia yang halal. Viral warganet di media sosial beralih ke produk lokal, usai boikot produk pro Israel yang semakin meningkat dilakukan.
“produk lokal untuk bela palestina #freepalestine#produklokal#masyarakatGaza,” tulis salah seorang warganet di TikTok @karee***.
Pemboikotan produk pro Israel ini dilakukan warganet setelah aksi militer di Gaza, Palestina. Dikarenakan produk asal Israel atau yang pro Israel tersebut banyak beredar di Indonesia.
Warganet pun lebih memilih produk lokal yang diproduksi di dalam negeri. Di samping viralnya gerakan boikot tersebut, berikut rekomendasi sampo produk lokal Indonesia.
Daftar Produk Sampo Lokal Paling Populer
Salah satu sampo lokal yang paling populer di Indonesia adalah dari merek Wardah. Selain kosmetik, mereka juga memiliki hair care seperti sampo.
Dilansir dari laman wardahbeauty.com, ada beberapa jenis sampo yang dapat dipilih ukuran botol 170 ml seharga Rp23.400 dengan berbeda-beda manfaatnya. Berikut dapat diketahui jenis sampo dari Wardah, produk lokal paling populer di Indonesia:
- Wardah Hairfall Treatment Shampoo (Perawatan rambut rontok)
- WardaH Anti Dandruff Shampoo (Anti Ketombe)
- Wardah Nutri Shine Shampoo (Sehat berkilau)
- Wardah Daily Fresh Shampoo (Sampo segar harian bebas lepek)
Paragon Berdonasi untuk Masyarakat di Palestina
Wardah diproduksi oleh PT Paragon Tecnologia e Inovação, perusahaan kosmetik halal yang ada di Indonesia. Dilansir dari Instagram @paragon.id. diketahui bahwa sejak tahun 2015, Paragon Corp bersama masyarakat Indonesia berusaha konsisten memenuhi panggilan kemanusiaan untuk Palestina.
Paragon membantu donasi dengan menyalurkan bantuan pendidikan, obat-obatan, makanan, pakaian, hingga alat kesehatan.
Sejarah Wardah Disebut Produk Lokal dan Halal
Nurhayati Subakat, pendiri dan direktur PT Paragon Tecnologia e Inovação yang dikenal sebagai perusahaan kosmetik halal dengan merek Wardah, memiliki perjalanan yang penuh tantangan menuju kesuksesannya. Meski lulus dari ITB jurusan farmasi, Nurhayati menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan dengan gaji tinggi. Bahkan, ia pernah menjadi apoteker honorer dengan gaji bulanan sebesar Rp20 ribu.