JABAR EKSPRES – Berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, sebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) per November 2023, tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian mengaku pihaknya lebih khawatir dengan potensi lonjakan kasus yang dalam waktu dekat terjadi, lantaran datangnya musim penghujan.
“Semakin besar hujannya, semakin banyak (sebaran nyamuk DBD),” sebut Anhar kepada wartawan di Balaikota Bandung, Selasa (14/11).
Kondisi itupun, katanya, di perparah dengan masa darurat sampah di Kota Bandung. Timbulan sampah yang banyak menumpuk dapat mengakibatkan nyamuk-nyamuk kian cepat berkembang biak.
“Dengan banyaknya tumpukan sampah, (diprediksi) perindukan nyamuk semakin banyak bulan-bulan Desember dan Januari,” kata Anhar.
Sementara pada Januari 2024, menurutnya sebaran kasus DBD bakal terus naik dan cenderung mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Diperkirakan puncak kasus DBD terjadi pada Maret, April, dan Mei 2024.
Lantas untuk mengantisipasi hal tersebut, Anhar menuturkan bahwa hingga saat ini pihaknya masih melakukan sejumlah upaya. “Pencegahan terbaik adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” tuturnya.
“(Jadi) laporan yang diterima minggu kemarin, belum ada kenaikan signifikan. Kurang lebih sama dengan bulan sebelumnya. Tapi kami tetap khawatir itu ledakan kasus pada Februari, Maret, dan April 2024,” pungkasnya. (zar)