BANDUNG, JABAR EKSPRES – SMPN 1 Rancaekek di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung tengah jadi sorotan. Pasalnya, pelaksanaan study tour atau Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bagi siswa kelas 7, dinilai kemahalan oleh sejumlah orangtua.
Ketika dikonfirmasi kepada Humas SMPN 1 Rancaekek, Dian Kardiansah mengatakan, memang untuk siswa ada pelaksanaan PPL di setiap angkatan, termasuk untuk kelas 7.
“Tapi sifatnya tidak diwajibkan, itu dibebaskan kepada orangtua siswa mau ikut pelaksanaan PPL atau tidak,” kata Dian kepada Jabar Ekspres saat ditemui di ruang guru SMPN 1 Rancaekek, Selasa 14 November 2023.
Dijelaskan, pelaksanaan PPL tersebut sengaja diberikan keleluasaan bagi para orangtua, sehingga mulai dari perencanaan, keputusan biaya, tujuan hingga pelaksanaan disepakati bersama melalui Koordinator Kelas (Korlas).
“Pihak sekolah tidak turut campur dalam hal tersebut, kami hanya menjadi pembina dan support kegiatan, agar siswa saat di lokasi PPL tetap mendapatkan ilmu pengetahuan,” jelas Dian.
Dia menerangkan, para orangtua setiap kelas dirampungkan bersama Korlas, untuk menentukan tujuan dan menyepakati berapa pembiayaan PPL. Nantinya, hal itu akan disetujui oleh Kepala Sekolah serta Ketua Komite Sekolah.
BACA JUGA: Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Satu Atap Rumah Warga di Bandung Roboh
Selain itu, pihak SMPN 1 Rancaekek sudah memberikan sosialisasi sebelumnya terkait pelaksanaan PPL. Kegiatan ini dijamin tidak akan mempengaruhi nilai siswa, baik yang ikut kegiatan maupun yang tidak.
“Memang tidak kita wajibkan dan ini tidak mempengaruhi nilai. Adapun kegiatan murni agar siswa sekali-sekali keluar sekolah jalan-jalan, tapi sambil belajar agar tetap menyerap ilmu lewat PPL,” terangnya.
Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, rencana pelaksanaan PPL siswa kelas 7 SMPN 1 Rancaekek itu menjadi sorotan akibat ramai kabar sejumlah orangtua menolak kegiatan, dengan alasan biaya yang dinilai kemahalan.
Dari surat yang diterima Jabar Ekspres, dinarasikan bahwa pelaksanaan PPL kelas 7 SMPN 1 Rancaekek rencananya akan berlangsung pada 3 Februari 2024 mendatang.
Adapun nominal biaya yang harus dikeluarkan orangtua, yakni setiap siswa membayar Rp435.000, dengan fasilitas kepergian menggunakan travel, makan siang, snack dan baju kegiatan PPL.
