JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memprediksi hujan yang akan mengguyur selama November 2023 ini bakal menimbulkan banjir di sejumlah wilayah. Setidaknya, ada beberapa titik yang disorot pemkot.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi merinci, lokasi yang terus dibenahi tersebut antara lain, wilayah persimpangan Jalan Pasirkoja, kawasan Cibaduyut, Leuwipanjang, dan wilayah Margahayu.
“Sekarang tuh yang sedang (fokus) ada pembangunan (rumah pompa) di Pasirkoja. Memang sayang pembangunannya belum tuntas tapi hujannya sudah datang,” rinci Didi kepada wartawan di Balaikota Bandung, Senin (13/11).
BACA JUGA: Target Nol Tumpukan Sampah hingga Januari, DLH Cimahi Optimalkan TPS3R dengan Cara Ini
Menurutnya, pembangunan pompa air tersebut diharapkan mampu mengurangi, bahkan meniadakan banjir yang sering melanda di persimpangan Pasirkoja dengan Jl. Soekarno-Hatta.
“Kemudian yang kedua di Cibaduyut, itu sedang pembangunan. Itu juga sama, mudah-mudahan bisa mengurangi banjir di terowongan Cibaduyut,” tambah Didi.
“Kemudian di Margahayu sedang berjalan juga pembangunan kolam retensi. Kami harapkan bisa mengurangi genangan di pesantren di Rancabolang – Ciwastra,” tandasnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengungkapkan, penanganan masalah banjir saat ini semakin membaik. Tepatnya ada sekitar 12 lokasi yang masih mengalami banjir berulang.
Namun, banjir yang terjadi itu bersifat genangan atau luapan akibat air yang tidak terserap secara optimal. Penyebabnya diperparah lantaran curah hujan yang tinggi dan lebat. Dirinya menyebut itu sebagai fenomena banjir cileuncang.
“Sekarang hanya tersisa 12 titik. Itu sesungguhnya banjir cileuncang,” ungkap Bambang kepada wartawan di kolam retensi Inten, Bandung, beberapa waktu lalu.
Semuanya, kata Bambang, merupakan peristiwa banjir yang masuk kategori tergenang, lantaran memiliki kriteria banjir lebih dari satu jam. Serta lebih dari 30 centimeter (cm).
Dia menuturkan, peristiwa banjir yang seperti itu terjadi di lima titik. “(Sementara, red) yang tujuh titik itu kurang dari 30 cm dan kurang dari satu jam. itulah yang akan terus diupayakan di-treatment,” pungkasnya. (zar)