“Sebagai etalase sebuah kota, alun-alun harus dikembalikan keseimbangannya, bahwa antara fungsi ekonomi, fungsi sosial-budaya, administratif, dan ekologi perlu secara simultan dijalankan,” ucapnya.
Atas dasar tersebut menjadi urgen untuk melakukan pembenahan area alun-alun. Diperlukan upaya peremajaan dan pelestarian untuk mengembalikan jiwa alun-alun sebagai bagian identitas Kota Banjar.
“Sebagai jiwa dan identitas, alun-alun Kota Banjar harus didesain tidak hanya berorientasi pragmatis-bisnis, namun juga berdasarkan pertimbangan filosofis, kultural dan ekologis,” kata dia.(CEP)
Baca juga: Fatwa MUI Boikot Produk Pro Israel, Begini Tanggapan Wabup Sukabumi