SMAN 5 Cimahi Tingkatkan Kesadaran Terhadap Cyberbullying Melalui KBM P5

JABAR EKSPRES – Cyberbullying pada remaja dapat menyebabkan kerugian psikologis, seperti depresi dan kecemasan. Ancaman online, penyebaran informasi palsu, dan mengungkapkan secara verbal dapat merusak harga diri mereka. Isolasi sosial dan penurunan kinerja akademis juga dapat berdampak serius. Perlindungan dan kesadaran penting untuk mencegah bahaya ini.

SMAN 5 Cimahi giat mencegah cyberbullying melalui program P5 dengan tema bullying. Dengan mengedukasi siswa tentang bahaya bullying, membangun kesadaran, dan membentuk lingkungan yang mendukung.

Menurut Anna Juwita, Guru Bimbingan Konseling (BK) mengatakan program pendidikan P5 dengan tema bullying bertujuan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya tindakan bullying.

“Program P5 di SMAN 5 Cimahi menitikberatkan pada pencegahan perundungan. Bullying itu macam-macam seperti secara verbal, non verbal, bahkan cyberbullying, di media sosial terkadang kita tidak bisa bertemu langsung dengan pelaku atau pun korbannya. Dampak nya itu sangat terasa, anak yang menjadi korban biasanya menyimpan sendiri masalah yang dihadapinya itu yang bahaya,” ucapnya pada Jabar Ekspres, Jumat, 10 November 2023.

BACA JUGA: Dugaan Kasus Perundungan di Kota Sukabumi, DPRD Ancam Cabut Izin Sekolah Jika Terbukti Bersalah

Dengan melakukan pendidikan P5 bullying, para guru berharap siswa dapat lebih terbuka bilamana terjadi tindakan bullying pada siswanya. Selain itu, program pendidikan tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa agar lebih terbuka.

“Kegiatan P5 ini kita mengajak pada siswa supaya bila mereka punya masalah itu tidak dipendam sendiri. Jadi pada siapapun ketika mereka mengalami masalah segera minta bantuan termasuk cyberbullying, banyak kejadian gara-gara cyber bullying anaknya itu mengalami traumatik,” ucap Anna.

Public speaking salah satu kegiatan yang diberikan untuk siswa agar lebih berani tampil di depan umum. Siswa diajarkan untuk mengembangkan potensi terkait public speaking.

“Rata-rata ada siswa yang malu atau tidak percaya diri berbicara di depan umum, padahal siswa itu berpotensi. Dengan program ini, kita ajarkan pada mereka agar berani tampil di depan umum. Sehingga, dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka juga,” terangnya.

Penilaian guru pada setiap siswa dilakukan melalui cara LKPD dan diskusi bersama dengan siswa yang terbagi menjadi beberapa kelompok.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan