Bianca mengungkapkan, jika dia merasa sulit untuk menyesuaikan penggunaan bahasa Indonesia di zaman itu, karena merasa tidak familiar. Salah satu contohnya mengganti kata ‘enggak’ dengan ‘tidak’.
Sedangkan Luna senang dengan setting film di masa lalu, termasuk penggunaan bahasa Indonesia yang menggunakan bahasa baku untuk dialognya.
“Bahasa Indonesia di zaman itu terdengar lebih indah dan benar. Kami jadi disiplin untuk melafalkan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terdengarnya juga enggak aneh,” ucap Luna.
Cerita film Panggonan Wingit berawal dari Raina yang mendapat warisan sebuah hotel tua dari sang ayah. Warisan tak terduga itu ternyata menyimpan rahasia dan misteri gelap.
Mulanya, semua berjalan biasa saja, sampai akhirnya sang pewaris hotel perlahan menemukan banyak keganjilan. Salah satunya adalah adanya tempat angker di hotel yang dipercaya dihuni oleh sosok berambut dan berwajah putih.
BACA JUGA: Sinopsis Series Katarsis (2023)
Teror dari entitas tak kasat mata pun menghantui hari-hari Raina. Putri pewaris hotel pun terlibat peristiwa-peristiwa gaib mengerikan yang penuh darah.
Nyawa Raina pun terancam setelah ia membuka pintu dan memasuki sebuah kamar tak bernomor dari hotel yang dikelola bersama adiknya, Fey. Sosok wanita berambut dan berkulit putih itu pun menampakkan kehadirannya.
Raina bersama mantan kekasihnya, Ardo yang diperankan Christian Sugiono yang juga seorang jurnalis pun mencari cara agar bisa selamat.
Kata Luna, Panggonan Wingit akan menjadi tontonan yang seru dan menghibur. Dia meyakini film ini akan memuaskan para pencinta film horor dan mereka yang mencari adrenaline rush.
“Orang Indonesia itu suka horor, karena percaya hal-hal mistis. Setiap daerah pasti ada cerita horornya. Film horor itu budaya Indonesia. Jadi, semoga penonton bisa have fun menonton film ini,” pungkas Luna. (*)