JABAR EKSPRES – Di tengah kenaikan harga cabai rawit yang saat ini menyentuh harga Rp100.000. Pemanfaatan lahan untuk berkebun mandiri dinilai penting dan diperlukan masyarakat Kota Bandung.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, hal tersebut dapat mencegah dampak dari ‘pedasnya’ harga cabai yang tengah terjadi sekarang.
Menurutnya, program Buruan Sae bisa menjawab persoalan itu. Apalagi jika sudah dilakukan dalam skala rumah tangga. Dia menilai, program ini dapat memberi dampak positif.
“Sebetulnya dengan kondisi hari ini harga cabai rawit naik, berbagai kelompok rumah tangga ini terpenuhi dengan gerakan penanaman mandiri (Buruan Sae),” tutur Gin Gin di Bandung, pada Selasa (7/11).
Terlebih, lanjut Gin Gin, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui DKPP Kota Bandung berenca membagikan biji cabai rawit bawang merah terhadap ratusan kelompok Buruan Sae secara gratis.
“Ada 375 kelompok Buruan Sae, itu yang terdaftar. Nanti jika berlebih, kita juga akan lihat kelompok-kelompok lainnya,” lanjutnya.
Dia menegaskan, pembagian bibit tersebut adalah upaya menghadirkan pangan segar. Serta membantu masyarakat dalam mengakses komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga.
Lantas melihat kondisi saat ini, dirinya meminta program Buruan Sae perlu dimasifkan oleh kewilayahan. Pemkot Bandung harus lebih memasifkan edukasi terhadap masyarakat.
Hal itu berguna supaya masyarakat mulai menjalankan Buruan Sae secara massif di skala rumah tangga. “Kita membiasakan dari sekarang, kita masifkan. Sebagai edukasi juga,” tegasnya.
“Selain itu, perkiraan kenaikan harga sampai menjelang Natal dan Tahun Baru. Jadi masih ada waktu untuk kita mempersiapkan,” pungkasnya.