JABAR EKSPRES – Curah hujan di sebagian wilayah Jawa Barat (Jabar) mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini terjadi karena beberapa penyebab yang mendukung pertumbuhan awan konvektif.
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia mengungkapkan bahwa alasan tingginya curah hujan yang terjadi selama beberapa hari akibat adanya gejala alam yang mendukung.
“Suhu muka laut relatif hangat di sekitar perairan Indonesia sehingga meningkatkan potensi suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah perairan Jawa Barat bagian utara,” ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Rabu, 1 November 2023.
Baca juga: Kota Bogor Alami Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, Ini Dampaknya
Selanjutnya, kelembapan udara juga berpengaruh terhadap curah hujan yang relatif tinggi. Karena lapisan mencapai 850 mb di wilayah Jabar. Hal ini menunjukkan kondisi relatif lembap yakni di angka 50 sampai dengan 95 persen.
Selain itu, Rakhmat membeberkan, labilitas atmosfer pada skala lokal yang termasuk kategori labil sedang hingga kuat yang terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Barat menjadi faktor pendukung terjadinya curah hujan tinggi.
Berdasarkan data Stasiun Klimatologi Jawa Barat pada Selasa, 31 Oktober 2023, wilayah AAWS Dramaga memiliki intensitas hujan sangat lebat dengan nilai 27.6 mm per jam pukul 15.00 sampai dengan 16.00 WIB. Selanjutnya, pukul 16.00 sampai dengan 17.00 WIB memiliki intensitas hujan sebesar 41 mm per jam yang termasuk kategori sangat lebat.
Sedangkan di wilayah sekitar Stasiun Klimatologi Jawa Barat sebesar 23.5 mm per jam atau termasuk hujan sangat lebat yang mengguyur pukul 15.00 sampai dengan 16.00 WIB.
Kemudian, intesitas hujan sebesar 51.2 mm per jam terjadi di AWS Leuwiliang dengan kategori ekstrem pukul 16.10 hingga 17.10 WIB.
Sementara Kota Cimahi, tepat di ARG Cimahi pukul 12.40 hingga 13.40 WIB tercatat mengalami intensitas hujan dengan nilai 12.4 mm per jam dan termasuk kategori lebat.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah rawan longsor untuk memantau curah hujan yang terjadi. Apabila curah hujan dengan intesitas ringan hingga sedang dan terjadi selama berturut-turut. Sebaiknya, segera berpindah ke tempat yang lebih aman.
Selain itu, Rakhmat berpesan bagi masyarakat yang tengah beraktivitas di luar ruangan, apabila melihat awan berwarna gelap dan menjulang tinggi seperti kembang kol atau memiliki landasan pada puncaknya layaknya awan cumolonimbus, kemungkinan akan terjadi cuaca ekstrem.