JABAR EKSPRES – Viral video pembabtisan artis sinetron Angela Gilsha tengah ramai di media sosial. Sebelum memutuskan untuk kembali ke agama lamanya yakni kristen, Angela Gilsha mengaku sempat mengalami Agnostik
Mungkin masih banyak yang tidak tahu apa itu agnostik, karena istilah ini tidak sepopuler atheis yang sama sekali tidak mengenal Tuhan. Angela Gilsha mengaku mulai agnostik lantaran kejadian traumatis yang dialaminya.
Dimana disaat dia sedang berada dipuncak ketaatannya, tiba-tiba adik yang sangat disayanginya meninggal dunia. Saat mengalami hal tersebut, Angela mengaku sangat terpukul dan merasa Tuhan sangat jahat padanya karena memisahkannya dengan adiknya.
Baca juga : Pentingnya Sifat Qonaah Agar Selalu Ikhlas dan Ridho pada Ketetapan Allah
“Jadi sebelum, sekitar dua tahun lah ya, setelah adik aku meninggal. Aku tuh ngerasa kayak, ‘Ih kok Tuhan jahat banget ya manggil adik ak tiba-tiba’ pokoknya banyaklah pertanyaan dari diri aku, ‘Emang sebenernya Tuhan ada gak sih?’,” ujar Angela Gilsha dikutip dari media sosial.
Istilah Agnostik, dilansir dari berbagai sumber merupakan sikap seseorang yang meragukan keberadaan Tuhan. Dia merasa adanya keraguan dalam dirinya untuk mempercayai keberadaan Tuhan, hal ini karena menurutnya ada atau tidak adanya Tuhan tidak dapat dibuktikan.
Berbeda dengan Atheis yang menyatakan diri dengan tegas bahwa dia tidak percaya dengan adanya Tuhan.
Filosofi Agnostisisme lebih mengacu pada pandangan yang menyatakan ketidakpastian atau ketidakmampuan untuk mengetahui atau memahami eksistensi Tuhan atau hal-hal metafisik lainnya.
Agnostik bukanlah agama atau kepercayaan tertentu, tetapi lebih merupakan pendekatan filosofis terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang keberadaan Tuhan dan hal-hal metafisik.
Penyebab Agnostisisme
Penyebab seseorang merasa agnostik bisa dari banyak hal, diantaranya:
1. Ketidakmampuan untuk Mempercayai
Sebagian besar agnostik menganggap bahwa tidak ada cukup bukti empiris yang memadai untuk mendukung keyakinan akan keberadaan atau ketiadaan Tuhan atau hal-hal metafisik lainnya. Mereka merasa bahwa keyakinan seperti itu harus didasarkan pada bukti konkret.
2. Keraguan Terhadap Agama
Banyak agnostik mungkin dibesarkan dalam keluarga atau budaya dengan agama tertentu, tetapi mereka mulai meragukan atau mempertanyakan keyakinan ini seiring bertambahnya usia dan eksposur terhadap pemikiran kritis.