JABAR EKSPRES, BANDUNG – Pemerintah bakal menindak tegas akun-akun di sosial media yang menyebarkan hoaks terkait produk-produk yang disinyalir terkait Yahudi. Bahkan tak tanggung-tanggung, pemerintah melalui kementerian komunikasi dan informatika (kominfo) akan meminta penutupan akses terhadap akun penyebar hoaks tersebut.
“Kalau sudah fix itu hoaks maka kami akan minta platform untuk men-take down kontennya,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong, Selasa (31/10).
Usman mengungkapan, pemerintah akan mengidentifikasi kepada akun-akun yang melakukan penyebaran informasi hoaks. Maka jika nantinya teridentifikasi, pemerintah akan meminta platform media sosial untuk memblokir akun dimaksud tersebut.
Bahkan kebijakan tersebut juga menurut dia, berlaku bagi buzzer dan influencer yang kerap menyebar berita bohong. Sehingga ajakan boikot produk tertentu memang kerap muncul saat konflik di Palestina-Israel sedang memanas.
BACA JUGA: Kemenkominfo Sebut Pidato Jokowi Fasih Bahasa Mandarin Hoax!
Sehingga pemerintah, kata Usman saat ini memiliki tiga mekanisme pemantauan. Pertama, dengan menggunakan kecerdasan buatan yang disebut automatic identification system (AIS) untuk mencari informasi bohong yang ada di media sosial atau dunia maya lain secara otomatis.
Kedua, patroli siber menggunakan sumber daya manusia yang bekerja secara tim dan dibagi dalam tiga shift secara bergantian selama 24 jam memantau media sosial. Ketiga, adalah laporan masyarakat.
“Jadi dengan tiga mekanisme itu kami akan identifikasi dan pelajari, kalau memang fix hoaks atau ujaran kebencian kami maka kami akan minta platform untuk men-take down,” katanya.
Seperti diketahui, tentara Israel saat ini tengah melakukan serangan ke Palestina. Akibatnya, popularitas gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) semakin meningkat di beberapa negara.
BACA JUGA: Dukung Salah Satu Capres, TB Hasanuddin Desak Menkominfo Mundur
BDS adalah gerakan boikot dari konsumen guna meyakinkan para pelaku perdagangan di seluruh dunia untuk berhenti menjual produk asal Israel. BDS juga bertujuan untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel agar memberikan hak setara kepada Palestina.
BDS kerap digaungkan setiap ada konflik politik di Timur Tengah terhadap produk-produk yang dianggap berafiliasi dengan Israel. Namun, sebagian publik kurang mendapatkan informasi bahwa boikot dilakukan terhadap produk yang tidak terkait terhadap konflik politik.