CIMAHI, JABAR EKSPRES – Hujan Deras disertai angin puting beliung merusak belasan rumah warga di Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah pada Rabu, 25 Oktober 2023. Mayoritas rumah yang mengalami kerusakan pada bagian atap.
Sejumlah rumah yang mengalami kerusakan oleh angin puting beliung, berdasarkan hasil assement Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kita Cimahi yang dilakukan di lapangan total kerusakan rumah berjumlah 18.
“Total kerusakan rumah ada 18, ada juga sarana lainnya yang rusak. Rata-rata kerusakan pada bagian atap karena terbawa angin kencang saat hujan deras,” ucap Fitriandy Kurniawan saat dikonfirmasi, Kamis (26/10).
Menurutnya, rata-rata rumah yang terdampak angin puting beliung mengalami kerusakan ringan dan sedang. Ada pun dua atap rumah warga di kawasan Cigugur Tengah yang mengalami jebol di bagian atap karena tertimpa material reruntuhan tembok rumah yang roboh dari lantai tiga.
“Rumah penduduk rusak ringan dan sedang, atap rumah kebanyakan terbang terbawa angin. Memang ada juga yang jebol, itu karena tertimpa material bangunan rumah lain,” terang Fitriandy.
BACA JUGA: Tingkatkan Catatan Kependudukan, Perekaman dan Pembuatan e-KTP Kota Cimahi Dikebut
Dia mengatakan, untuk penanganan sementara, pihaknya sudah menyalurkan bantuan kedaruratan sementara. Diantaranya seperti, terpal, makanan, dan minuman, serta untuk lansia dan balita.
“Kita sudah menyalurkan bantuan kedaruratan sementara seperti makanan dan minuman dan kebutuhan untuk lansia serta balita. Sedangkan untuk bantuan perbaikan rumah, kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait khususnya Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi,” ujarnya.
Sedangkan menurut Pengamat Meteorologi dan Geofisika Muda BMKG Klas I Bandung, Yuni Yulianti, berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer di Bandung Raya ada beberapa fenomena yang mendukung pertumbuhan awan konvektif. Awan tersebut berpotensi menyebabkan hujan serta kilat disertai angin kencang.
“Kelembaban udara di wilayah Jawa Barat relatif lembab, lapisannya sekitar 850 MB dan 700 mb. Labilitas atmosfer pada skala lokal berada di kategori labil, sedang, dan kuat untuk wilayah Jawa Barat,” ucap Yuni.
Yuni menghimbau pada masyarakat, untuk tetap waspada terjadinya potensi cuaca ekstrem, serta biasa terjadi pada periode peralihan musim. Seperti hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan berdurasi singkat. (Firman)