JABAR EKSPRES – Pusat Unggulan Inovasi Pelayanan Kefarmasian Universitas Padjadjaran (PHARCI) dan PT Dienggo Kreasi Nusantara mengembangkan aplikasi Tanya Obat. Beragam fitur bisa dimanfaatkan masyarakat yang ingin memesan hingga konsultasi dengan apoteker yang tersertifikasi.
Aplikasi ini bisa membantu masyarakat menemukan obat yang cocok untuk menyembuhkan sebuah penyakit. Peran apoteker sebagai tenaga kesehatan profesional lewat Tanya Obat akan memberi pengetahuan terkait manfaat dan risiko obat pada masyarakat.
Selain itu, peningkatan penggunaan obat dan produk kesehatan perlu diiringi dengan peningkatan edukasi masyarakat untuk mencegah terjadinya penggunaan yang tidak tepat yang dapat membahayakan pengguna.
Founder Tanya Obat, Mariska Mahfud menjelaskan inovasi ini merupakan bagian dari upaya penguatan peran apoteker dengan memanfaatkan teknologi.
“Apoteker adalah tenaga kesehatan dengan kompetensi di bidang kefarmasian. Jadi, semua kebutuhan obat konsultasinya langsung dengan apoteker, jadi tenaga ahlinya memang apoteker,” tuturnya.
Di sisi lain, peran Tanya Obat ia yakini strategis mengingat Indonesia yang kini tengah menghadapi berbagai isu kesehatan. Pertama, terjadi transisi epidemiologi di mana penyakit tidak menular telah mendominasi penyebab kematian yang lebih tinggi dari penyakit infeksi (Kemenkes RI, 2018). Terlebih, penyakit tersebut bersifat kronis (jangka panjang).
Faktor lainnya, berbagai penyakit infeksi juga masih mengancam, seperti tuberculosis, HIV/AIDS, dan demam berdarah. Beberapa strain baru dari virus dan bakteri penyebab infeksi juga menimbulkan masalah yang lebih kompleks, misalnya tuberkulosis resisten obat dan COVID-19 yang belakangan ini menjadi isu global.
Selain menurunkan kualitas hidup penderita, apabila tidak terkendali, penyakit tersebut juga menurunkan produktivitas serta menimbulkan beban baik bagi individu maupun pemerintah. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kesehatan (promotif), mencegah penyakit (preventif), dan meredakan penyakit (kuratif) yang melibatkan peran kolektif berbagai tenaga kesehatan.
Menurut dia, apoteker, seperti kita tahu, menjadi salah satu kunci dalam pelayanan kesehatan karena berperan menjamin keamanan dan efektivitas pengobatan. Apotek adalah salah satu sarana pelayanan kefarmasian yang dekat dengan masyarakat, oleh karena itu kualitas pelayanan di apotek akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat.