JABAR EKSPRES, BANDUNG– Dalam sidang lanjutan kasus suap Proyek Bandung Smart City. Terungkap adanya peran terdakwa Khairur Rijal dalam proses pemilihan Smart CCTV pada setiap vendor, yang diharuskan menggunakan merek huawei milik PT Sarana Mitra Adiguna (SMA).
Fakta tersebut didapat dari hasil perbincangan antara saksi Andreas Guntoro dan terdakwa Khairur Rijal yang telah dibentuk kedalam rekaman.
Dalam rekaman tersebut, terdapat fakta bahwa sebelum pengesahan APBD Murni Tahun 2023 mengenai pengadaan Smart CCTV senilai Rp4,5 miliar. Ada pertemuan antara Terdakwa Khairur Rijal beserta dewan yang salah satunya ialah Tedy Rusmawan dan Priantono.
Setelah pertemuan itu, Khairur Rijal menyatakan aman terkait nilai APBD Murni tahun 2023 dengan nominal sebesar Rp4,5 miliar.
Baca juga: Cawapres Cak Imin Sapa Petani di Desa Jagapura Lor Kabupaten Cirebon, ini Tujuannya
Saksi Persidangan, Andreas Guntoro membenarkan terkait isi seluruh rekaman yang telah dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK dalam keterangan BAP nya.
“Iya pak, betul,” ujar Andreas Guntoro di Pengadilan Negeri Bandung, Rabu 25 Oktober 2023.
Selain itu, terdapat pengkondisian yang dilakukan oleh terdakwa Khairur Rijal kepada seluruh vendor pengadaan barang jasa di Dishub Kota Bandung, agar menggunakan Smart CCTV merek Huawei.
Pengkondisian tersebut dilakukan kepada PT Martel selaku pemenang terkait pengadaan Alat Pembantu Isyarat Lalu Lintas (APILL) yang sebelumnya menggunakan merek lain, agar mengganti menjadi Huawei.
Karena dalam hal ini, Andreas Guntoro pernah membantu Khairur Rijal dalam penagihan cashback kepada PT Martel terkait paket pekerjaan yang diberikan.
Selain itu, hal ini juga berhubungan dengan dana yang belum dibayar oleh Dishub Kota Bandung kepada PT SMA, terkait perjalanan pejabat teras Pemkot ke Negara Thailand. Dengan nominal kurang lebih sebesar Rp300 juta
Maka dari itu, Khairur Rijal menggaransi bahwa uang tersebut bakal diganti oleh paket pekerjaan yang bakal Dishub berikan kepada PT SMA.
“Seingat saya pernah ada pembicaraan seperti itu (dengan Khairur Rijal),” pungkasnya.
Diketahui, proyek pengadaan barang dan jasa terkait Smart CCTV di Dishub Kota Bandung terdapat kurang lebih 10 tender yang menaungi. Hal ini diluar dari PT SMA dan Delapan Sejahtera yang memang terafiliasi.