JABAR EKSPRES – Proses pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka, yang berlokasi di Nagreg, Kabupaten Badung, sampai saat ini masih mengalami beberapa kendala.
Selain Pembentukan Badan Unit Pelaksana (BUP) yang masih direncanakan, Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtyas juga mengungkapkan, TPPAS Regional Legok Nangka saat ini masih memiliki beberapa pending item atau kendala yang harus diselesaikan.
“Legok Nangka itu masih panjang ceritanya. Karena Legok Nangka ini kan BUP belum terbentuk, kemudian ada pending item yang perlu diklarifikasi dari RFP kemarin (saat lelang). Jadi memang ada hal-hal yang memang harus kita beresin,” ungkapnya di Gedung Sate
Prima membeberkan sebab pending item, seperti salah satunya berkaitan dengan pembebasan lahan untuk membuat transmisi listrik di TPPAS Regional Legok Nangka.
“Kemudian kaitan juga dengan air, bagaimana konstruksi untuk kebutuhan air, kemudian kaitan ujungnya nanti ke PKS atau perjanjian kerja sama (antara Pemprov Jabar dan pemenang lelang Sumitomo),” ujarnya.
Maka dari itu, Prima memperkirakan pengoperasian TPPAS Regional Legok Nangka baru akan terjadi di sekitar tahun 2026 nanti.
“Kalau tidak salah CODnya itu sekitar baru 2026. Tapi saya juga enggak tahu komisinya di situ nanti. Jadi bagus-bagusnya mungkin di 2026 paling cepat bahkan bisa mundur juga karena, melihat proses ini belum dijalankan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Prima mengatakan konsorsium Sumitomo selaku pemenang lelang TPPAS Regional Legok Nangka sampai saat ini masih mengajukan beberapa permintaan kepada Pemprov Jabar.
“Pihak Sumitomo sampai saat ini itu masih tawar menawar, dan sebenarnya ini di luar ekspektasi kita. Karena sebelum masuk lelang, itu mereka banyak memberikan pertanyaan, ternyata setelah terpilih juga (sebagai pemenang lelang) mereka itu (sumitomo) masih ada beberapa hal-hal yang harus dipastikan,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Meski begitu, Prima menuturkan pihaknya akan tetap memastikan permintaan Sumitomo sesuai dengan RFP yang diajukan pada saat proses lelang kemarin.
“Jadi kalau serius itu serius, cuman mereka (Sumitomo) masih ingin memastikan terlebih dahulu. Jadi kalau items itu lagi didiskusikan karena ada beberapa permintaan dari mereka. Tapi intinya kita akan tetap pastikan sesuai proposal (RFP) lelang,” tuturnya.