JABAR EKSPRES – Laraspurwa atau Layanan Ramah Lansia dan Disabilitas Paripurna Istimewa merupakan layanan terbaru dan tercanggih dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari. Hal ini merupakan bukti inovasi pelayanan kesehatan yang inklusif di Kota Bandung.
Berdasarkan penjelasan dari Direktur RSUD Bandung Kiwari, Yorisa Sativa, RSUD Bandung Kiwari kini lebih memperhatikan dan memprioritaskan layanan kepada lansia dan disabilitas karena mereka harus mendapatkan akses layanan yang lebih mudah.
Laraspurwa merupakan salah satu upaya untuk memastikan pelayanan kesehatan lebih inklusif bagi semua warga Kota Bandung.
“Ini contoh nyata bagaimana rumah sakit berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat. Tujuannya memberikan layanan yang lebih baik dan lebih ramah,” ungkapnya di Radio Sonata (25/10), dilansir dari Pemkot Bandung.
Dia berharap, warga Kota Bandung dapat memanfaatkan prorgam Laraspurwa dari RSUD Bandung Kiwari. Ini merupakan bentuk upaya menjaga kesehatan dan mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat masing-masing.
BACA JUGA: Mesin Insenator di Cisurupan Bandung Mampu Olah 600 KG Sampah per Hari
“Bahkan bangunan RSUD Bandung Kiwari telah diadaptasi untuk standar lansia dan disabilitas. Fasilitas seperti pegangan, tangga, dan akses kursi roda telah menjadi standar di rumah sakit ini,” bebernya.
Lanjutnya, rumah sakit milik pemerintah daerah itu juga menyediakan 23 layanan spesialis dan 17 sub-spesialis. Karena fokus RSUD adalah memberikan pelayanan terbaik untuk semua.
Selain itu, juga ada pelayanan khusus seperti ‘one button service’ yang telah disohorkan kepada pasien sehingga lansia tidak perlu mengantri lama lagi.
“RSUD kami juga memiliki tenaga medis yang terlatih dalam geriatri, yaitu ilmu penyakit dalam yang khusus berkaitan dengan lansia,” ucapnya.
Disamping itu, RSUD Bandung Kiwari juga memberikan layanan dokter spesialis di beragam bidang, termasuk psikolog, psikiater, dan bedah anak.
“Dengan upaya tersebut, rumah sakit berkelas B ini dapat menerima rujukan dari kelas C atau D,” katanya. (*)
BACA JUGA: Lahan Pertanian Menyempit, Walhi Jabar Sebut Distribusi Air di Kabupaten Bandung Bermasalah