JABAR EKSPRES – CEO Instagram, Adam Mosseri, mengungkapkan bahwa platform media sosial mereka saat ini sedang menguji tombol baru yang akan memungkinkan pengguna hanya melihat kiriman dari akun yang sudah Meta Verified atau yang memiliki centang biru.
“Kami sedang mengeksplorasi opsi ini sebagai cara baru untuk memberikan kontrol kepada pengguna dan untuk membantu bisnis serta kreator dalam meningkatkan keterlihatan mereka.” kata Mosseri.
Lihat juga : Survei Google: Tren Ponsel Lipat di Indonesia Meningkat, Varian Flip Paling Dicari
Dalam uji coba ini, tombol Meta Verified akan muncul sebagai pilihan yang dapat di akses ketika pengguna mengunjungi daftar akun yang mereka ikuti (Following) atau akun yang mereka tandai sebagai Favorit (Favorites) setelah mengetuk ikon Instagram di bagian atas aplikasi.
Dengan adanya tombol baru ini, akun yang telah di verifikasi oleh Meta dan memiliki centang biru akan lebih terlihat dalam aliran unggahan Instagram.
Sebagai informasi, untuk mendapatkan verifikasi Meta. Pengguna perlu membayar sejumlah uang, yaitu sekitar USD 11,99 (sekitar Rp 190 ribu) melalui situs web. Atau USD 14,99 (sekitar Rp 238 ribu) melalui aplikasi Instagram.
Meskipun demikian, informasi tentang seberapa besar uji coba ini. Atau siapa yang memiliki akses ke tombol Meta Verified belum di ungkapkan secara rinci.
Mosseri pun mengatakan bahwa pihaknya terbuka untuk menerima masukan dan umpan balik dari pengguna yang tertarik untuk mencoba pembaruan ini.
Untuk di ketahui, Meta telah memperkenalkan program Meta Verified untuk Instagram dan Facebook pada awal tahun 2023.
Program verifikasi berbayar ini menawarkan centang biru, dukungan pelanggan yang lebih baik, dan perlindungan dari tindakan pemalsuan identitas.
Uji coba awal Meta Verified di lakukan di Australia dan Selandia Baru. Di ikuti dengan uji coba di Amerika Serikat sebulan kemudian.
Lihat juga : Xiaomi 14 Dikabarkan Rilis Bulan ini, Simak Bocorannya
Pada September 2023, Meta mengumumkan bahwa program Meta Verified akan tersedia untuk akun bisnis.
Langkah Meta ini merupakan respons terhadap tindakan serupa yang di ambil oleh platform lain. Seperti Twitter, yang juga memperkenalkan program verifikasi berbayar.