JABAR EKSPRES – Manusia kadang tidak menyadari memiliki dosa jariyah yang terus mengalir padanya, doa tersebut tetap mengalir meski sudah tidak melakukannya.
Hal ini terjadi karena dosa jariyah sifatnya terus berjalan, maka dia akan terus mendapatkan dosa-dosa sebanyak orang yang melakukan dosa tersebut.
Bahkan, ketika seseorang tersebut telah meninggal dan masih ada yang terus mengikutinya, maka dosa pun akan terus didapatkan.
Dosa Jariyah juga dijelaskan dalam beberapa hadits, diantaranya :
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda;
“Barangsiapa mengajak (manusia) pada petunjuk maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Barangsiapa mengajak (manusia) pada kesesatan maka dia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.”
Ada juga hadits yang diriwayatkan oleh Muslim;
“Siapa yang memelopori satu kebiasaan yang buruk dalam Islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikit pun dosa mereka.” (HR Muslim)
Baca juga : Hati-hati, Ini Macam Dosa Jariyah yang Tidak Disadari Wanita
Dengan demikian, dosa jariah merupakan dosa yang kita perbuat dan diikuti oleh orang lain, sehingga untuk menghapuskan dosa jariah tersbeut, kita perlu melakukan taubat. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Buya Yahya di channel YouTubenya.
“Kecuali bagi orang yang sudah bertaubat, menyesali perbuatannya, mungkin di hati ada yang mengganjal, Anda menyesal tapi tidak bisa menghapus, karena sudah tidak ingat password untuk menghapusnya, maka penyeselan Anda yang utama,” jelas Buya Yahya
Buya yahya juga menyoroti seperti apa terjadinya dosa jariah yang bersumber dari kemajuan teknologi. Dimana banyak kemudahan orang dalam melakuakn obrolan di grup-grup yang kadang tidak disadari dari candaan menjadi dosa.
“Justru dosa yang membahayakan adalah dosa yang dilakukan karena kebiasaan, sehingga orang yang melakukannya tidak menyadari itu dosa, dan ditutupi seolah hanya candaan atau guyonan, padahal tetap dosa,” ucap Buya Yahya.
Karenanya sebelum dosa jariyah kita terus bertambah dan menghilangkan amalan kita, sebaiknya segera menghapus dosa-dosa tersebut agar mendapatkan ampunan dari Allah.