JABAR EKSPRES – Sertijab Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi akan Segera Menangani Persoalan di Kota Cimahi – Dicky Saromi resmi dilantik menjadi Pj Wali Kota Cimahi menggantikan Dikdik S. Nugrahawan pada, Minggu (22/10) di Aula Gedung Sate Kota Bandung Jawa Barat.
Mendekati Pemilu serentak di tahun 2024 mendatang, Dicky menyampaikan akan memperhatikan situasi pemilu 2024 di Kota Cimahi. Hal tersebut disampaikan oleh beliau saat Sertijab di Aula Gedung A Pemkot Cimahi.
“Tidak terlepas dari pesan pada waktu pelantikan tadi, bahwa saya harus segera menyiapkan untuk Pileg, Pilpres, dan pilkada serentak. Artinya saya harus menjamin organisasi yang ada dan menjaga netralitas ASN,” ucapnya pada awak media pada, Minggu (22/10) di Gedung A Pemkot Cimahi.
Saat disinggung terkait kenaikan inflasi yang terjadi di Cimahi, ia mengatakan bahwa akan segera mengendalikan inflasi dengan data-data yang sudah diperoleh dan ke depannya membutuhkan langkah selanjutnya untuk mengendalikan inflasi.
“Berkaitan dengan inflasi, tugas saya sejauh mana inflasi ini dapat kita kendalikan yang sebetulnya beberapa data sudah saya peroleh, tetapi bagaimana ke depannya membutuhkan saya dalam menyampaikan langkah-langkah mengendalikan inflasi,” terang Dicky.
Dicky menerangkan bahwa poin-poin tersebut menjadi langkah yang akan dilakukannya 100 hari ke depan dimasa awal jabatannya sebagai Pj Wali Kota Cimahi. Dicky melanjutkan, Cimahi masih suplai komoditas pangan dari wilayah lain.
“Cimahi bukan wilayah produsen, suplainya masih bergantung dari tempat lain. Namun satu keuntungan kita Cimahi ini pasar potensial dan juga akses transportasi nya cukup baik mudah kemana-mana,” terangnya.
Hal-hal yang berkaitan dengan inflasi, menurutnya dapat lebih ditingkatkan potensinya agar Kota Cimahi dapat lebih menangani kendala yang terjadi.
“Maka dari itu saya ingin memastikan aspek suplai itu sejauh mana dapat terjaga, karena bicara soal inflasi bicara juga tentang suplai dan demand. Maka hal-hal yang berkaitan dengan ini lah yang saya akan lihat sejauh mana dan bilamana ada kekurangan karena faktor cuaca atau juga faktor dampak globalisasi, mungkin kita akan melakukan beberapa penanganan seperti gerakan pangan murah atau operasi pasar murah dan sebagainya,” tambahnya. (Firman)