Meniti Rinci Sejarah Awal Mula Terjadinya Konflik Palestina dan Israel

JABAR EKSPRES- Konflik Palestina dan Israel adalah salah satu konflik paling berkelanjutan dan kompleks di dunia. Konflik ini memiliki akar yang dalam, dan pemahaman tentang sejarah awalnya adalah kunci untuk melihat bagaimana situasinya berkembang hingga hari ini.

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, wilayah Palestina adalah bagian dari Kekaisaran Ottoman yang kemudian hancur selama Perang Dunia I.

Pada tahun 1917, Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour yang menjanjikan pendirian “tanah air nasional bagi orang-orang Yahudi” di Palestina. Pada tahun 1922, Liga Bangsa-Bangsa memberikan mandat kepada Inggris untuk mengelola Palestina.

BACA JUGA : Peduli Sesama Muslim adalah Panggilan Agung dalam Islam

Seiring berjalannya waktu, imigrasi Yahudi ke Palestina meningkat, dan ini menjadi salah satu poin ketegangan awal dalam konflik. Imigrasi Yahudi ke Palestina didukung oleh komunitas Yahudi global yang berusaha mengembalikan kaum Yahudi ke tanah air mereka yang sejarahnya di sana.

Sementara itu, komunitas Arab di Palestina menentang imigrasi ini dan merasa terancam akan kehilangan hak mereka atas tanah mereka.

Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara, satu bagi orang Yahudi dan satu bagi orang Arab. Resolusi PBB No. 181 menghasilkan pembagian tersebut meskipun ada oposisi dari pihak Arab. Pada tahun 1948, saat Britania mundur, Israel menyatakan kemerdekaannya dan konflik meletus.

Setelah deklarasi kemerdekaan Israel, pasukan negara-negara Arab sekitarnya (Mesir, Yordania, Suriah, dan Irak) menyerang Israel.

Konflik yang berkepanjangan tersebut dikenal sebagai Perang Arab-Israel 1948, atau Perang Kemerdekaan Israel, yang berlangsung hingga tahun 1949.

Perang ini berakibat terjadinya exodus besar-besaran penduduk Palestina dan pembagian wilayah Palestina menjadi Israel dan wilayah pendudukan Yordania dan Mesir.

BACA JUGA ; Ulama Anjurkan Qunut Nazilah untuk Palestina, Apa itu Qunut Nazilah ?

Konflik terus berlanjut dengan perang-perang berikutnya, termasuk Perang Enam Hari pada tahun 1967. Selama perang ini, Israel menduduki Wilayah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur, yang sebelumnya dikuasai oleh Yordania. Ini memperumit konflik dan membuat upaya perdamaian semakin sulit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan