Stunting Masih Jadi Perhatian, Desa Cikuya Bandung Upayakan Ini untuk Tekan Angka Timbulan

Stunting Masih Jadi Perhatian, Desa Cikuya Bandung Upayakan Ini untuk Tekan Angka Timbulan
Ilustrasi Stunting. (Pandu Muslim/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Upaya pengendalian angka stunting terus dilakukan oleh pemerintah baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga di level desa.

Pasalnya, stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

Terkait hal itu, di wilayah Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung terus berupaya menekan angka stunting, meski sampai saat ini masih terdapat timbulan.

Baca Juga:25 ASN Terkena Dampak Rotmut Zaman Hengky, Ini Tanggapan Pj Bupati KBBKasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, KH Yosep: Semuanya Tidak Ada di TKP

Kepala Desa (Kades) Cikuya Dadan Suganda mengatakan, melalui data yang dicatat per Agustus 2023, terdapat sebanyak 52 angka stunting di wilayahnya.

“Para Kader selalu mendata ke lapangan, setiap kegiatan Posyandu juga itu ada pemberian asupan bergizi seperti susu, ikan sampai vitamin,” ujar Dadan

Dia menyampaikan, meski dari data terbaru masih terdapat timbulan angka stunting, namun jumlah tersebut mengalami penurunan dari pendataan sebelumnya.

“Angka stunting alhamdulillah turun. Kalau yang data Februari 2023, angka stunting di Desa Cikuya itu jumlahnya 57, di Agustus 2023 jadi 52,” tukas Dadan.

Diketahui, stunting merupakan kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Adapun penyebab utama dari stunting, yakni kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.

0 Komentar