“AP II didukung regulator yakni Otban Wilayah I, Kemenhub dan Pemprov Jabar serta BIJB, tidak ragu untuk berkomitmen dalam memperbesar atau menambah kapasitas Bandara Kertajati sebagai kesungguhan kami agar bandara ini menjadi kebanggan masyarakat Jawa Barat, dan keseluruhan masyarakat Indonesia,” ujar Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin mengatakan maskapai yang akan beroperasi untuk tahap awal di Bandara Kertajati pada penerbangan rute domestik adalah AirAsia Indonesia, Super Air Jet dan Citilink, yang melayani 7 rute penerbangan.
Sementara untuk rute internasional saat ini sudah dilayani oleh AirAsia Malaysia dan ke depannya Malaysia Airlines.
“Pada tahap awal perpindahan penerbangan, kami targetkan pergerakan pesawat di Bandara Kertajati akan lebih tinggi dari Bandara Husein Sastranegara. Di Bandara Husein Sastranegara saat ini ada 18-24 penerbangan setiap hari, dan di Bandara Kertajati kami targetkan bisa mencapai 32 penerbangan karena lebih siap dalam artian kapasitas infrastruktur runway, garbarata, sehingga lebih nyaman dan memudahkan bagi maskapai,” ungkap Muhammad Awaluddin.
BACA JUGA: Resmikan Tol Cisumdawu, Jokowi: Harusnya Bersamaan dengan BIJB
Sementara itu, Direktur BIJB Muhamad Singgih mengatakan Bandara Kertajati telah memiliki rencana pengembangan untuk menjadi Aerocity.
“Pengembangan Bandara Kertajati sebagai Aerocity telah masuk ke dalam rencana, mencakup pembangunan Logistic Hub, Technology & Creative Center, Business Park, Umroh Center dan juga kampus,” ujar Muhamad Singgih.
Di samping itu, lanjutnya, di dalam masterplan pengembangan Bandara Kertajati juga terdapat pembangunan stasiun kereta.
Bandara Kertajati merupakan bandara yang memiliki kawasan terluas kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta (Banten). (Mg7)