SUMEDANG – Anggota DPR RI Mayjen TNI (p) TB Hasanuddin meresmikan bantuan 5 rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kabupaten Sumedang, Minggu, 15 Oktober 2023.
Salah satu warga yang mendapatkan bantuan renovasi rutilahu adalah Sukarsa (75) warga Desa Singaparna Kelurahan Regol Wetan Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.
Rumah Sukarsa yang berada di bantaran kali ini sebelumnya nyaris roboh dan kerap diterjang banjir.
Padahal rumah tersebut menjadi tempat tinggal 3 kepala keluarga.
“Alhamdulillah , hari ini sudah selesai dan diresmikan 5 unit Rutilahu di Sumedang. Salah satunya rumah milik Pak Sukarsa ini,” kata legislator dari daerah pemilihan Jawa Barat IX (Sumedang, Majalengka, Subang) ini usai melakukan peresmian di Kecamatan Sumedang Selatan.
Kang Hasanuddin, begitu ia akrab disapa, mengatakan sejak pagi ia telah berkeliling Sumedang meresmikan bantuan rutilahu yakni 2 unit di Desa Sindang Galih, Cimanggung, kemudian ke Gendereh, Buahdua dan Desa Singaparna Kelurahan Regol kecamatan Sumedang Selatan.
“Bantuan pembangunan Rutilahu ini berawal dalam momen reses atau bertemu dengan masyarakat, sekira 2 tahun lalu. Masyarakat sering kali bertanya kepada saya perihal program Rutilahu ini,” tuturnya.
Namun, lanjut Kang Hasanuddin, setelah dicoba meminta kepada Pemda tak juga ada jawaban yang akhirnya dirinya mewujudkan keinginan masyarakat membangun Rutilahu.
Anggarannya, kata Hasanuddin, diambil dari kantong pribadinya sementara pengerjaannya dilakukan secara bergotongroyong oleh warga setempat.
“Setiap reses ada saja masyarakat yang tanya soal bantuan rutilahu. Setiap ketemu ditanyai terus Pak kapan Rutilahu, ya akhirnya saya nabung dan Alhamdulillah ada rezekinya 100 juta bisa untuk membangun 5 rumah,” tutur Sekretaris MPR RI ini.
Lebih jauh Kang Hasanuddin menceritakan bahwa dari 5 unit Rutilahu itu berbeda-beda kondisinya.
Malah ada yang memang sudah habis terbakar di daerah Cimanggung, dan yang lainnya memang sudah sangat tidak layak untuk ditinggali.
Bahkan, lokasinya sangat terpencil hingga harus ditempuh dengan motor kemudian berjalan kaki.
“Rutilahu yang di Cimanggung itu kondisinya habis terbakar. Lokasinya jauh terpencil jalannya kecil dan terjal sehingga harus menggunakan motor lalu berjalan kaki cukup jauh,” katanya.