Disebut Semrawut, Pemkot Bandung Tak Fokus Atasi Permasalahan TPS Pasar

JABAR EKSPRES – Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Bandung sekaligus Ketua Harian Satgas Darurat Sampah, Ema Sumarna menyatakan kesulitan dalam mengatasi persoalan sampah yang berada di TPS Pasar.

Namun dalam hal tersebut, nyatanya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung lebih berfokus pada penyelesaian sampah yang berada di tempat lain.

Ema menuturkan, pihaknya kini tengah fokus melakukan pendeketan kepada seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari akademisi, pedagang, hingga berbegai tempat komersil.

“Kita sudah melakukan pendekatan dengan mal-mal di Kota Bandung. Lalu sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, rumah ibadah, hotel, dan restoran. Harapannya mereka juga bisa menyelesaikan sampah di tempatnya masing-masing, sehingga meminimalisir produksi sampah ke Sarimukti,” ujar Ema, Senin (16/10).

BACA JUGA: Pemkot Bandung Dukung Pembinaan Sepak Bola Dimulai Sedini Mungkin

Dalam pernyataan tersebut, pihaknya tak meninggung menyoal penyelesaian sampah yang berada di TPS Pasar. Padahal, sebanyak 1.300-1.500 ton sampah perhari di Kota Bandung didominasi oleh sampah di TPS pasar.

Disisi lain, Kota Bandung pun membutuhkan 7.000 ritase untuk menyelesaikan persoalan kedaruratan sampah, yang kini tengah tersisa 127 ritase. Apabila kinerja sampah yang dihasilkan oleh pasar tak berubah, Kota Bandung diyakini bakal terjebak oleh lautan sampah.

Selain belum normalnya TPA Sarimukti, Optimalisasi TPA Cijeruk pun masih terkendala berbagai macam hal. Mulai dari tak ada pengelola lahan, hingga anggaran yang belum dianggarkan.

“Di koran hari ini, Bupati Sumedang sudah bicara, memang belum ada yang mengelola lahan tersebut. Akan dibentuk TPA tapi belum dianggarkan, juga mengharapkan bantuan keuangan. Ini tetap diproses walau tidak jadi solusi utama karena kita terbatas kuota Sarimukti,” paparnya.

Ema menuturkan, pihaknya tengah gencar melakukan sosialisasi kepada aparat kewilayahan. Melalui blusukan, pemberian informasi diyakini mampu diterima langsung oleh masyarakat.

“Kemarin keliling di 7 kecamatan, ada dua kecamatan sudah baik, contoh Cicendo sudah ada loseda, habis sampah organiknya. Lalu dibuatkan kotak seperti sangkar burung, sampah botol minuman kemarin terkumpul dan sudah disedekahkan sampahnya,” ungkapnya.

BACA JUGA: Pengendara Motor di Lembang Tewas Setelah Tertimpa Pohon Tumbang

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan