JABAR EKSPRES – Fasilitas Jembatan Sky Walk di Taman Hutan Kota Babakan Siliwangi (Baksil) yang terputus, hingga kini masih belum ditindaklanjuti dari pihak pengelola proyek. Hal tersebut mencuri perhatian para pengunjung yang merasa risih melihat jembatan itu tak kunjung dibenahi.
Berdekatan dengan jadwal Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, pihak penyelenggara piala dunia pun melakukan renovasi terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, terutama di sekitar Bandung Raya.
Penggunaan Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, serta lapangan ITB yang ditunjuk sebagai tempat latihan Piala Dunia U-17 2023, menjadikan beberapa lokasi di Bandung sebagai tujuan wisata. Salah satunya adalah Taman Hutan Kota Babakan Siliwangi.
BACA JUGA: Skandal 2 ASN RSUD Asih Husada, Warga Beri Kesaksian: Bahkan di Bulan Puasa Pun Iya
Pengelola Taman Hutan Kota Baksil Helmi Insani, menjelaskan bahwa alasan dari kondisi jembatan itu seperti saat ini adalah karena ada kemungkinan akses kendaraan besar yang masuk lewat Baksil.
“Karena nanti akan ada banyak kendaraan besar yang masuk dan aksesnya pasti lewat Baksil,” ujar Helmi, Sabtu, 14 Oktober 2023.
Helmi juga menerangkan, bahwa terdapat rencana akan dipasang bagian jembatan yang lebih tinggi agar kendaraan besar dapat masuk. Namun, semenjak dipotong satu bulan ke belakang oleh pengelola proyek dari PUPR, hingga hari ini masih belum ada tindakan dan jembatan dibiarkan dalam kondisi yang membuat pengunjung lain risih.
“Kata pengelola proyek, Sky Walk ini dipotong lalu akan langsung dibangun 10 hari setelah pemotongan. Tapi, sampai hari ini masih belum (dipasang),” papar Helmi.
BACA JUGA: Tinjau Pembangunan di IKN, Jokowi Pasang Bilah Pertama Garuda di Kantor Presiden
“Terlihat dari beberapa hari ke belakang, mulai jarang pengunjung yang datang ke Baksil karena kondisi saat ini,” sambungnya.
Dia juga menyebutkan, kondisi jembatan tersebut bukan hanya membuat pengunjung merasa risih. Namun, pihak pengelola juga merasa tidak nyaman.
“Kondisi seperti ini, jangankan pengunjung, kita pengelola (Taman Hutan Kota Baksil) juga (merasa) tidak nyaman,” ujarnya.