JABAR EKSPRES – DSA atau Andini (27), korban penganiayaan sadis yang tewas di tangan Gregorius Ronald Tannur (31), anak dari anggota DPR RI F-PKB.
Saat dikunjungi Jabar Ekspres beberapa waktu lalu, Elsa (25), adik korban, menceritakan bahwa Andini adalah sosok yang pendiam setiap berada di rumah.
“Pendiam. Dulu tertutup juga. Dia jarang cerita apapun, dia kalo cerita juga yang seneng-senengnya aja,” tutur Elsa.
BACA JUGA: Kisah Ibu Tiga Anak Tinggal di Rumah Tidak Layak, Camat Cikembar Ungkap Masuk Prioritas Rutilahu
Elsa juga menjelaskan bahwa Andini seringkali membuat konten sedih di akun media sosial pribadinya. Andini, mengaku kepada adiknya, bahwa dia melakukan itu hanya sekedar curhatan temannya yang dijadikan konten.
“Kalau aku tanya, bilangnya engga, itu cuma konten. Itu kisah temenku yang dijadiin konten,” jelas Elsa.
Elsa mengungkapkan bahwa Andini mulai aktif berkomunikasi dengannya sejak tahun 2018 lalu. Diketahui, Andini meninggalkan rumah sejak tahun 2011 lalu, dia juga menanggalkan seorang anak sejak usia anaknya masih enam bulan, kini berumur 12 tahun.
Adiknya juga menceritakan bahwa Andini pergi ke Surabaya untuk bekerja. Kemudian mendapatkan kabar bahwa kakaknya itu sempat mengadu nasib di Kuala Lumpur, Malaysia, dan kembali lagi ke Kota Pahlawan.
BACA JUGA: Pedagang Buku Palasari Bandung, Dilema Jual Buku Offline dan Online
“Terus bilang mau pulang. Aku kira mau pulang ke sini (Sukabumi), tapi gak jadi karena dia bilang mau ikut kerja di Surabaya,” jelasnya.
Sebagai informasi tambahan, Gregorius Ronald Tannur, pelaku penganiayaan sadis terhadap Andini, diancam dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP dan pasal 359 KUHP. Saat ini tersangka diancam dengan premier 338 KUHP subsider 351 ayat 3 KUHP. (Mg9)