JABAR EKSPRES – Ahli Hidrogeologi Fakultas Teknik Universitas Pakuan Singgih Irianto, menyebutkan fenomena semburan gas alam di Kampung Leuwikotok, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor ada kaitannya dengan batuan air panas di Gunung Pancar.
“Normal bisa saja, bisa saja kan disitu kaya di Babakan Madang dan sekitarnya itu kan ada batuan air panas. Mungkin, fenomena (semburan gas) ada kaitannya dengan itu,” kata Singgih saat dihubungi media, Kamis, 12 Oktober 2023.
Sebab kata dia, gas-gas yang tersimpan di dalam bumi, dilatarbelakangi adanya perbatasan gunung api terdahulu, seperti gunung api purba.
BACA JUGA: Semburan Gas di Bogor Paksa Puluhan Warga Mengungsi
“Ya itu mungkin di air dari dalam, di dalam tanah ada air. Kemungkinannya, daerah kaitannya dengan aktivitas gunung api purba dulu. Kalo di Babakan Madang Gunung Pancar ya. Kan ada air panas, nah berarti di bawahnya ada gas,” ujarnya.
Semburan gas di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor ini terdeteksi jenis gas Metana. Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia CH4.
Metana murni tidak berbau. Tetapi, jika digunakan untuk keperluan komersial, biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi.
Dari Kajian Hidrogeologi terkait, adanya gas alam berbarengan dengan air, kata Singgih, muncul dari air porsil yang tersimpan dari pembentukan batuan yang di mana di dalamnya ada gas atau air yang tersimpan.
“Jadi air tersimpan di porsil itu tertekan. Air tersimpan di porsil itu terbuka kan ada tekanan dari bawah. Karena formasi (terbentuk), gas jadi keluar,”ucapnya.
Terkait semburan gas metana yang berbahaya itu, perlu dipastikan terlebih dahulu sejauh mana dan berapa intensitasnya karena ditakutkan akan menyebabkan kebakaran.
BACA JUGA: ESDM Akan Uji Laboratorium Semburan Gas di Bogor, Puluhan Warga Masih Mengungsi
“Ya bahaya kalo membakar, tapi kan sudah hilang. Kalo waktu keluar bahaya, tapi kalo sudah di udara sudah lepas dia (gasnya),” paparnya.
Berdasarkan pantauan Jabar Ekspres di lapangan, semburan gas yang bercampur air itu sudah surut pada pukul 11.30 WIB. Petugas masih berjaga di lokasi TKP dan puluhan warga masih diungsikan sementara hingga hasil laboratorium dari ESDM keluar.