JABAR EKSPRES – Kenaikan inflasi merambat pada pergantian jabatan Pj Wali Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawat. Namun menurut Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cimahi, Ahmad Nuryana mengatakan harga komoditas di Kota Cimahi masih relatif stabil. Tak hanya itu, pemantauan terkait harga beras dilakukan baik setiap Minggu atau setiap bulannya.
“Kemarin pada saat harga beras naik di bulan September, kita memberikan masukan pada pimpinan agar segera melakukan operasi pasar. Bahkan operasi pasar di Cimahi sudah dilakukan beberapa kali bersama Disdagkoperin,” terangnya.
Tak hanya bantuan 52 ton beras yang disimpan di gudang Bulog, Pemerintah Kota Cimahi jugaa menyediakan harga beras murah yang bekerja sama dengan Bulog Bandung.
Baca Juga:Dih Jorok! TPS Liar Menghiasi Jalan di Kabupaten Bandung, Warga Mengeluh Lagi-lagi, Rokok Ilegal Ditemukan di Cimahi! Gabungan Satpol PP Sita 100 Ribu Batang
“Kita menyalurkan Rastrada dari cadangan pangan daerah yang kita bantu 52 ton beras. Terkait dengan masalah operasi pasar, Pemkot Cimahi bekerja sama dengan Bulog menyediakan harga beras murah,” ucap Ahmad.
“Sebenarnya harga beras di pasar Cimahi itu cukup stabil, kemarin harga beras yang medium harganya Rp13.017/kg, bahkan kita sudah pantau di Padalarang KBB ada yang harganya Rp 13.500/kg,” terang Ahmad.
Berkaitan dengan harga beras yang naik, Ahmad menjelaskan bahwa di Kota Cimahi masih belum memiliki pasar induk. Sehingga, para pedagang masih membelinya dari pusat perdagangan di Kota Bandung.
“Mekanisme yang terjadi adalah para pedagang di Kota Cimahi merupakan konsumen bukan produsen, sehingga mereka masih belinya ke Bandung. Kenaikan harga itu pun ada selisih harganya, untuk membeli dari Pasar Caringin ke Cimahi pasti membutuhkan biaya transportasi jadi menurut kami itu masih dalam batas normal,” tandasnya.
