JABAR EKSPRES – Kasus keracunan masal akibat mengkonsumsi makanan dan minuman (mamin) kembali terjadi di Jawa Barat. Yakni di wilayah Kabupaten Garut, Tasikmalaya dan lagi – lagi di Kabupaten Bandung Barat.
Dari informasi yang dihimpun, kasus keracunan masal di wilayah Kabupaten Garut dan Tasikmalaya diduga karena warga mengkonsumsi Sate Jebret di Pasar Bojong Loa, Cilawu Kabupaten Garut pada Minggu (8/10). Dugaan kasus keracuna itu menyebar ke berbagai wilayah karena pembeli di pasar itu bukan hanya warga Garut. Tapi biasanya juga dari Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan, pembeli bukan hanya untuk dikonsumsi pribadi, tapi juga sebagian ada yang dijual lagi.
Baca Juga: Puluhan Siswa di Dua SD Keracunan Seusai Mengkonsumsi Yoghurt
Sedikitnya tercatat 39 orang terdampak dalam kasus tersebut. Mereka tersebar di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, dan Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan, dua orang dari Kabupaten Garut dan Tasikmalaya dilaporkan tewas dalam kejadian itu.
Sementara kejadian keracuna masal terulang di Kabupaten Bandung Barat, Rabu (11/10). Kali ini dialami puluhan siswa SDN 1 Cimerang dan SDN 2 Ciampel.
Sedikitnya 20 siswa mengeluh mual dan pusing dalam kejadian tersebut. Mereka sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Padalarang. Kasus keracunan masal itu diduga karena para korban usai mengkonsumsi jajanan jenis yoghurt.
Sebelumnya, kasus keracunan masal juga terjadi di Kabupaten Bandung Barat pada akhir September lalu. Yakni menimpa puluhan siswa SDN 3 Jati Kecamatan Saguling. Dugaannya karena usai mengkonsumsi aci mini.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Jabar dr.Vini Adiani Dewi mengaku juga telah menerima laporan terkait kasus tersebut. “Kami juga sudah turun tangan,” jelasnya kepada Jabar Ekspres, Rabu (11/10).
Baca Juga: Klaim Tak Ada Kekeringan tapi Terjadi Krisis Air, Ini Penjelasan Sekda Kota Bandung
Vini melanjutkan, maraknya kasus keracunan masal akibat mamin di Jabar itu tentu patut jadi perhatian serius. Karena itulah, pihaknya dalam waktu dekat bakal menggelar rakor dengan Kota Kabupaten untuk spesifik membahas kasus keracunan masal itu. “Kami sudah koordinasi ke lapangan. Minggu depan akan rakor bersama Kota Kabupaten,” tegasnya.