BOGOR, JABAR EKSPRES – Tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa hingga kini masih menyentuh titik 0 centimeter (cm). Kondisi tersebut terjadi sejak akhir Juni 2023 lalu. Debit air di Bendung Katulampa sendiri sangat bergantung pada kondisi cuaca di wilayah Puncak, Kabupaten Bogor.
Belum adanya hujan di Kawasan Puncak Bogor yang merupakan daerah hulu Sungai Ciliwung berdampak pada keringnya Bendungan Katulampa, Kota Bogor. Jika Bendungan Katulampa mengering, bagaimana kebutuhan air untuk ratusan rusa yang ada di istana Bogor.
Menurut Pelaksana Bendung Katulampa, Andi Sudirman mengatakan, meski debit air di Bendungan Katulampa menyentuh titik 0 sentimeter, namun air masih mengalir sebnyak 200 liter ke irigasi dan anak Ciliwung.
“Debit air bendungan Katulampa nol. Tapi kita ada penggelontoran 200 liter. Seluruhnya ada 1600 liter atau 1400 irigasi yang 200 untuk penggelontoran ke Ciliwung,” kata Andi kepada Jabar Ekspres, Minggu 8 Oktober 2023.
BACA JUGA: Jalan Desa Cimande Hilir Diportal, Kades: Kita Rawat Jalan Program Samisade
Untuk air yang mengalir ke Istana Bogor atau kebun raya sebanyak 200 sampai 300 liter air setiap harinya. Sehingga, kata Andi, untuk kebutuhan minum hewan rusa di pelataran istana Bogor masih dapat tercukupi.
“Setiap hari masih di alirkan ke istana Bogor, Untuk sementara tercukupi, karena yang masuk ke saluran irigasi Katulampa ada 1.500 liter,” ujarnya.
Jika musim hujan, debit air dibendung Katulampa dipastikan akan mengalami kenaikan hingga 250 cm.
“Kalo hari ini 1.600 liter, musim hujan pasti ada penambahan sampai 240cm maksimal nya 4ribu liter,” tutupnya.
Sementara itu, dari pantauan kumparan di lapangan air bendungan Katulampa surut. Bebatuan besar dan dasar sungai terlihat dari atas jembatan bendungan.
Hanya terlihat genangan kecil yang tertampung di antara bebatuan, kondisi surut air bendungan pun dimanfaatkan sejumlah warga untuk mencuci dan memancing ikan. (SFR)
BACA JUGA: Ratusan PKL di Kawasan Puncak Bogor Akan Dibongkar