JABAR EKSPRES – Gempa bumi dahsyat di provinsi Herat, Afghanistan bagian barat, telah mengakibatkan lebih dari 2.000 orang tewas dan banyak yang terluka.
Peristiwa seismik ini juga meninggalkan jejak kehancuran, menyebabkan kerusakan yang signifikan pada bangunan dan infrastruktur penting, yang kemudian menyebabkan banyak orang terjebak di bawah puing-puing.
Menanggapi bencana tersebut, para pejabat Taliban telah mengeluarkan permohonan bantuan yang mendesak, menjangkau para pengusaha lokal dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk mendapatkan dukungan dalam mengirimkan bantuan penting, termasuk tenda, pasokan medis, dan makanan, ke daerah-daerah yang terkena dampak.
Pada saat yang sama, badan-badan internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Bulan Sabit Merah secara aktif terlibat dalam proses mengkonfirmasi jumlah korban jiwa dan mengkoordinasikan upaya-upaya bantuan kemanusiaan.
BACA JUGA: Presiden Ukraina Kecam Serangan Roket Hamas, Desak Dunia untuk Mendukung Israel
“Seiring dengan terus bertambahnya jumlah korban tewas dan luka-luka akibat gempa bumi, tim-tim yang berada di rumah sakit membantu perawatan korban luka-luka dan menilai kebutuhan tambahan. Ambulans yang didukung WHO mengangkut mereka yang terkena dampak, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak,” kata badan PBB di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Taliban mendesak organisasi-organisasi lokal untuk mencapai daerah-daerah yang dilanda gempa sesegera mungkin untuk membantu membawa para korban yang terluka ke rumah sakit, menyediakan tempat tinggal bagi para tunawisma, dan memberikan makanan kepada para korban yang selamat.
Mereka mengatakan bahwa badan-badan keamanan harus menggunakan semua sumber daya dan fasilitas mereka untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di bawah puing-puing.
“Kami meminta rekan-rekan kami yang kaya untuk memberikan kerja sama dan bantuan apa pun yang memungkinkan kepada saudara-saudara kami yang menderita,” kata Taliban di X.
Gempa berkekuatan 6,3 skala Richter melanda sekitar 40 kilometer barat laut kota Herat sekitar pukul 11:00 waktu setempat (06:30 GMT) pada hari Sabtu, 8 Oktober 2023.
Selanjutnya, peristiwa seismik tersebut memicu serangkaian gempa susulan, dengan kekuatan 6,3, 5,9, dan 5,5 SR, serta getaran yang lebih ringan.