JABAR EKSPRES – Para pejabat Israel telah mengeluarkan peringatan keras kepada penduduk Jalur Gaza, mendesak mereka untuk mengevakuasi rumah-rumah mereka untuk mengantisipasi pengeboman udara berskala besar di wilayah yang terkepung tersebut.
Terlepas dari peringatan Israel tersebut, banyak penduduk Palestina telah mengindikasikan bahwa mereka tidak memiliki pilihan yang layak untuk pergi, karena Gaza telah mengalami blokade yang mencakup jalur darat, udara, dan laut selama 17 tahun terakhir.
Para kritikus telah menganggap peringatan tersebut tidak tulus, dan menyatakan bahwa kepedulian Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap warga sipil tidak jujur.
Baca Juga:Israel Deklarasikan Perang Terhadap Hamas Usai Rentetan Roket Menerjang Wilayah IsraeliPhone 13: Menyajikan Inovasi yang Lebih Canggih dengan Layar Super OLED dan Fitur Unggulan
Pengumuman Netanyahu ini muncul setelah deklarasi perang terhadap Hamas. Israel akan menghentikan pasokan listrik, bahan bakar, dan barang-barang kebutuhan pokok ke daerah kantong yang diblokade tersebut.
Penghentian pasokan listrik dari Israel, yang menyumbang hampir seluruh daya listrik di wilayah tersebut, menyebabkan sebagian besar wilayah Gaza gelap gulita setelah pasokan terputus pada hari sebelumnya.
“Netanyahu mengatakan kepada warga Palestina di Gaza untuk ‘pergi sekarang’, karena dia akan membombardir Jalur Gaza yang terkepung, seolah-olah mereka dapat melakukan apa saja untuk meninggalkan penjara terbuka itu, yaitu Gaza,” tulis El Kurd di X.
