JABAR EKSPRES – Dalam perkembangan yang signifikan pada Sabtu, 7 Oktober 2023, militan Palestina yang berbasis di Gaza melakukan serangan roket ke wilayah Israel.
Rentetan roket menghantam kota-kota yang jauh seperti Tel Aviv di utara dan Beer Sheva di timur.
Otoritas militer Israel melaporkan ada sekitar 1.500 roket yang diluncurkan dari Gaza sejak permusuhan yang meningkat pada awal pekan ini.
Akar dari serangan roket ini dapat ditelusuri kembali ke serangan udara Israel yang melenyapkan sebuah gedung bertingkat di Kota Gaza yang menjadi tempat berkantornya al-Aqsa TV, sebuah stasiun televisi yang berafiliasi dengan Hamas.
BACA JUGA: Serangan Drone Tragis Merenggut 80 Nyawa dan Melukai 240 Orang dalam Upacara Wisuda Militer Homs
Para pejabat Israel menyatakan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari misi mereka untuk menghabisi para tokoh senior Hamas di Gaza dan membongkar fasilitas peluncuran rudal.
Peningkatan kekerasan ini terjadi dengan latar belakang pembunuhan tragis terhadap dua orang kakak beradik Israel, Hillel dan Yagel Yaniv, yang ditembak secara fatal oleh seorang penyerang Palestina di kota Huwara, Tepi Barat, Kamis, 5 Oktober 2023.
Penyerang dengan sengaja menabrak kendaraan mereka sebelum melepaskan beberapa peluru dan melarikan diri dengan cepat.
Pada Jumat, 6 Oktober 2023, sekelompok pemukim Israel melancarkan serangan balasan terhadap Huwara dan komunitas Palestina di sekitarnya.
BACA JUGA: Kebakaran Tragis Merenggut Nyawa dan Melukai Puluhan Orang di Gedung Perumahan Mumbai
Mereka membakar tempat tinggal, bisnis, dan kendaraan sambil menembaki penduduk setempat tanpa pandang bulu.
Sayangnya, seorang pelajar Palestina berusia 19 tahun, Labib Dumaidi, kehilangan nyawanya akibat tembakan pemukim Israel di Za’atara.
Lebih dari 350 warga Palestina mengalami luka-luka dalam amukan tersebut, yang oleh seorang komentator Israel disamakan dengan peristiwa bersejarah “Kristallnacht di Huwara.”
Tor Wennesland, koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, mengecam keras kekerasan pemukim.
BACA JUGA: Amerika Serikat Dorong Arab Saudi dan Israel Kembali Jalani Hubungan, Bagaimana Nasib Palestina?
Ia menyerukan pertanggungjawaban dan menahan diri di antara semua pihak yang terlibat dan mendesak penghentian siklus kekerasan yang sedang berlangsung.