Sultodi menekankan, melihat kondisi yang ada dan mindset selama ini yang namanya WC hanya untuk buang air besar dan kecil. Termasuk lokasinya yang kerap berada dibagian pojok terkesan tidak bersahabat, bau, kotor dan terbilang tidak nyaman.
BACA JUGA: Pembangunan USB di Jabar Terkendala Lahan dan Penyesuaian Swasta
“Akhirnya mindset toilet kotor dan jorok itu kita tinggalkan. Kemudian, membangun toilet dengan kondisi zaman kekinian,” tegasnya.
Ia menjelaskan, terkait toilet bernilai Rp200 juta ini, dari sisi arsitektur bukan seperti bangunan biasa.
Pihaknya memastikan bahwa toilet tersebut dihadirkan dengan konsep bersih dan memperhatikan lingkungan. Tak hanya itu, nantinya, kondisi tersebut tentu akan berdampak terhadap sejumlah layanan lainnya di sekolah.
“Bangunannya jadi satu kesatuan dengan fungsi layanan di sekolah. Di sini toiletnya nanti berdampingan dengan kantin dan bersinergi. Dengan adanya toilet, akan menjadikan ikon antara kantin dan toilet,” urainya.
Sultodi menambahkan, anggaran ratusan juta yang digelontorkan tersebut juga dipastikan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Untuk SMP Negeri 9 Kota Bogor, bangunan akan dibagi dua yakni toilet untuk laki-laki dilengkapi dengan closet jongkok dan tiga urinoir, serta untuk perempuan dengan satu closet duduk dan dua closet jongkok.
“Perempuan memiliki kebutuhan khusus, laki-laki kalau closet duduk ga efektif. Nanti juga ada cermin, bisa dimanfaatkan jadi ruang ganti juga. Wastafel sebagai standar protokol kesehatan dan dilengkapi dengan listrik. Jadi malam bisa dipakai,” paparnya.
Sementara untuk SMP Negeri 17 Kota Bogor, toilet baru ini nantinya hanya dikhususkan untuk perempuan.
“Untuk di SMP 17 khusus untuk perempuan adanya di atas. Kalau bikin WC menghadap kelas dengan konsep biasa saja. Tetapi ini nanti bisa jadi ikon. Di sekitar toilet ini akan dibuat taman-taman. Untuk closetnya, closet jongkok semua,” jelas Sultodi. (YUD)
BACA JUGA: Sungai Ciesek Bogor Tercemar, Bak Jadi Septic Tank Restoran dan Wisata