JABAR EKSPRES – Program Mapag Hujan yang digelar serentak di 30 kecamatan wilayah Kota Bandung, baru selesai diresmikan pada Kamis (5/10) siang tadi. Kegiatan ini diadakan guna mengantisipasi dampak musim penghujan.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Tedy Rusmawan pun berkesempatan hadir dalam pembukaan kegiatan itu. Dirinya berharap kegiatan tersebut menjadi rutinitas baru.
Alih-alih diadakan sekadar menjadi seremoni semata, Teddy menginginkan, Mapag Hujan dilakoni sebagai kebiasaan yang harus dilakukan seluruh masyarakat Kota Bandung.
BACA JUGA: Atasi Krisis Air, Pemda Bandung Barat Akan Sediakan 180 Toren
“Kita mengenal rutinitas Jumsih atau Jumat bersih. Saya rasa ini perlu dilakukan,” ungkap Teddy usai pembukaan Mapag Hujan di Jalan SOR GBLA, Gedebage, pada Kamis (5/10).
Secara teknis, Mapag Hujan adalah kegiatan membersihkan sungai, serta lahan-lahan resapan air yang ada di Kota Bandung. Harapannya, sungai dan lahan resapan ini akan menampung air hujan.
Teddy pun meminta, kegiatan semacam itu perlu dan harus digencarkan. Terlebih untuk menyumbangkan tenaga dalam merawat lingkungan sekitar.
“Kegiatan masif seperti ini sangat perlu dilakukan untuk sama-sama menjaga lingkungan di Kota Bandung,” tandasnya.
Bersamaan, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyampaikan, kegiatan ini merupakan upaya Pemkot Bandung untuk meminimalisir dampak tingginya curah hujan.
BACA JUGA: Cegah Banjir Tahun Ini, Pj Wali Kota Bandung Beberkan Langkahnya
Mengingat dalam waktu dekat, wilayah Pulau Jawa, khususnya Kota Bandung akan memasuki musim penghujan. “Kita ajak seluruh lapisan masyarakat. Yuk, ini akan jadi budaya baru, kebiasaan baru menjaga lingkungan,” ucap Bambang.
Selain membersihkan sungai, Bambang mengatakan, perlunya mitigasi drainase makro dan kawasan resapan sebagai pengendali air limpasan sebagai upaya penanganan banjir.
“Data yang saya dapatkan, kita (Kota Bandung) ini dilintasi 46 anak sungai. Ini tentu jadi prioritas,” katanya.
“Selain itu saya tekankan juga kepada rekan-rekan, sedimen dan sampah dari hasil pembersihan ini harus dikelola, sehingga tidak menimbulkan masalah baru,” ujar Bambang.